Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 27 Februari 2022 | 14:06 WIB
Screenshoot detik-detik tiang bendera bagian atas yang menghantam kepala Vierly. (Istimewa)

"Infonya ini hari minggu kemarin saya terima kaget waktu di kasih tau, kalau rumah sakit sudah membolehkan korban pulang ke rumah, padahal kan kondisinya itu belum sadar. Makanya sekarang Kami perlu tahu gimana Rumah Sakit bisa mengeluarkan statemen itu dasarnya bagaimana. Begitu juga dengan pihak Sekolah,” beber Sudirman Koordinator Advocasi TRCPPA Kaltim.

Sudirman yang menilai bahwa pihak sekolah tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut, membuatnya harus langsung melaporkan kejadian itu ke Dinas Pendidikan Kaltim agar segera dapat tindakan.

"Memang pihak sekolah sudah ada membantu, seperti bantuan uang makan keluarga korban yang jaga di rumah sakit, uang pembeli pampers untuk korban. Tapi yang membuat saya kesal, bantuan gak akan kalau tidak di minta," tegas Sudirman.

Akhirnya setelah mengawal dan melakukan advokasi, akhirnya pihak sekolah dan keluarga kembali membawa Vierly ke Rumah Sakit untuk di Rawat. 

Baca Juga: Proses Pemadaman Api Berlangsung Cukup Dramatis, 5 KK Jadi Korban Kebakaran di Bontang

Humas SMKN 5 Samarida, Husein menyampaikan dari awal kejadian terus pihaknya sudah mengupayakan proses penyembuhan korban. Bahkan saat ini, biaya pun masih di gelontorkan oleh pihak sekolah.

"Kami akan tetap bertanggung jawab, dan biaya tetap di upayakan oleh sekolah sampai dengan hari ini. Soal perintah Kadis Pendidikan, kami juga sudah mendapat mandate langsung dari kepala sekolah untuk betul-betul memperhatikan kondisi Korban hingga pulih,” pungkas Husein.

Kontributor: Apriskian Tauda Parulian

Load More