Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 08 Juli 2022 | 08:00 WIB
Peninjauan lokasi rencana pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Pembangunan rumah sakit di wilayah Balikpapan Barat menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) terus berupaya akan segera melakukan pembangunan fisiknya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, pembangunan rumah sakit umum di Balikpapan Barat dilakukan karena secara geografisnya ada bagian darat ada bagian laut maka perencanaannya tidak seperti rumah sakit biasa.

Dia menjelaskan, perlu banyak konsultasi dan mengikuti regulasi-regulasi dari Kementerian lain. Bukan hanya regulasi membangun rumah sakit dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

“Dalam pembangunan fisiknya ada unsur laut dalam DED (Detail Engineering Design). Memang ada bangunan yang akan menjorok ke laut yaitu untuk parkir dan sarana utilitas lain seperti  TPA Sampah, kemudian lahan parkir mobil ambulan dan kamar jenazah,” ujarnya melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga: Tren Kasus DBD di Balikpapan Meningkat, di Juni Ini Sudah Ada 336 Orang Terjangkit

Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan surat menyurat ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun disarankan cukup sampai di tingkat provinsi saja.

Sehingga pihaknya mengundang berbagai pihak untuk melihat langsung lokasi pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat tersebut. 

“Karena kalau cuma surat menyurat saja bisa multitafsir, makanya kita lihat lokasi langsung, memang ada regulasi dari mereka yang harus kita penuhi,” akunya. 

Dari hasil peninjauan ke lokasi, katanya ada 3 alternatif yang diusulkan. Pertama, membuat surat menyurat untuk reklamasi dilakukan.

Kemudian, jika memang tidak bisa maka yang kedua secara konstruksi dilakukan model tiang pancang. Atau ketiga memakai full darat saja untuk bangunannya. Tetapi dia kembali mengakui, tentunya hal itu harus menambah ketinggian bangunan. 

Baca Juga: Covid-19 Melandai di Kota Minyak, DKK Balikpapan Ingatkan 2 Hal Ini ke Warganya

“Pihak otoritas bandara yang hadir juga mengatakan kalau menambah ketinggian pun itu masih memungkinkan karena belum melampai batas 150 meter keatas,” akunya.

Dia membeberkan, di rencana awal pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat ini 5 lantai. Jika itu jadi pilihan, maka ditambah tingkatan lain ke atas untuk bisa dilakukan.

“Rencananya untuknyang di atas darat luas tanah yang digunakan 3.300 meter persegi dan yang dilaut ada 2.000 meter persegi,” katanya.

Terkait adanya tenaga ahli dari Universitas Mulawarman memang perlu ada kajian Hidro oceanografi dan reklamasi terkait keberlangsungan biota laut serta kajian-kajian ilmiah dampak-dampaknya seperti apa. 

“Misalnya gelombang dan air pasang itu perlu dilakukan dan wajib sebelum melakukan proses reklamasi,” akunya lagi. 

Sementara itu, terkait pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat,  semua sudah sepakat karena sifatnya urgen. Atau, menyangkut hajat hidup orang banyak di Balikpapan Barat.

Karena katanya lagi, untuk diketahui tidak ada rumah sakit umum di wilayah tersebut. Sedangkan, daerah itu penduduknya sangat padat.

“Ini juga untuk fungsi sosial dan kesehatan bagi masyarakat,” imbuhnya.

Dalam kunjungan lapangan tersebut dipimpin langsung Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Agus Budi Prasetyo bersama sejumlah perwakilan dari Dinas Kelautan Provinsi Kaltim, Tenaga Ahli dari Universitas Mulawarman serta para Kepala OPD di lingkungan Pemkot.

“Tujuannya kami melihat lokasi lapangan dulu sebelum nanti kita rapatkan kembali untuk membahas hal teknis apa yang harus dilengkapi oleh Pemkot Balikpapan untuk pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat,” ujar Agus Budi.

Ia menambahkan, dalam kunjungan ini juga ingin melihat secara langsung dari sisi lingkungan dan ekologisnya, kalau Dinas Kelautan akan melihat dari sisi tata ruangnya. 

“Ini juga lebih melihat pada kondisi lapangan, sehingga verifikasi tidak hanya diatas kertas saja, tapi betul-betul yang ada di lapangan dilihat oleh mereka,” tandasnya.

Load More