SuaraKaltim.id - Jumlah balita tumbuh pendek atau stunting di Bontang sebanyak 310 anak tahun ini. Pemerintah Kota Bontang mencatat tingkat persentase stunting mencapai 21,68 persen per Juni 2022.
Angka itu diperoleh dari jumlah bayi dua tahun yang ditimbang melalui masing-masing posyandu di Bontang.
Catatan terakhir target 100 persen penimbangan bayi di bawah dua tahun. Tetapi yang berhasil ditimbang hanya 22,56 persen atau 1.430 bayi. Data itu bersifat sementara karena masih belum banyak catatan yang terinput di sistem.
Staf Ahli bidang Pemerintahan dan Hukum Sekretariat Daerah Bontang, Sigit Alfian di dalam sambutannya mengatakan, saat ini harus berbenah menurunkan angka stunting.
Baca Juga: Mulai Jenjang SMA Sederajat hingga Sarjana, 4 Perusahaan Ini Buka Loker Khusus Bontang
Target di 2024 angka yang harus dicapai ialah 14 Persen. Untuk diketahui penyebab stunting terjadi mencakup 3 hal. Pertama rendahnya pola asuh yang tepat dan benar, kedua kurangnya perhatian pola makan dan gizi seimbang sejak masa kehamilan. Ketiga, akses air bersih dan sanitasi yang higienis.
"Artinya, Pemkot Bontang harus benar-benar konsen untuk menurunkan tingkat stunting. Bagaimana di 2024 mendatang penurunan stunting bisa tercapai," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (26/8/2022).
Melihat angka yang kian meningkat, pada 2022 ini, Pemkot akan melakukan konsen di 5 kelurahan yang angka stuntingnya cukup tinggi. Di antaranya Lok Tuan, Berbas Pantai, Berbas Tengah, Kelurahan Api-Api dan Kelurahan Gunung Elai.
Di satu sisi pencegahan stunting harus mulai dilakukan sejak ibu mengandung. Utamanya pada 1000 hari pertama usia kandungan.
Dengan begitu, perlu adanya suplai vitamin khusus ibu hamil. Jauh sebelum itu juga harus meningkatkan perhatian kepada tumbuh kembang perempuan dewasa.
Baca Juga: 5 Manfaat Ikan Gabus yang Tinggi Protein
"Makanya dalam pencegahan stunting ini tidak hanya Pemkot Bontang saja yang memiliki peran utama. Masyarakat, lembaga masyarakat, hingga corporate social responsibility (CSR) dibutuhkan untuk menuntaskan masalah stunting," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bayang-bayang Kasus Stunting di Yogyakarta Karena Ancaman Anemia dan Asap Rokok
-
Momen Gibran Pantau Langsung Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Tangerang
-
Cek Fakta: Ida Dayak Gelar Pengobatan di Bontang Agustus 2024, Benarkah?
-
Viral, Diduga Masalah HP, Puluhan Remaja Keroyok Karyawan Kafe di Bontang
-
Kenali Wasting, Gizi Buruk pada Anak Selain Stunting
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim