SuaraKaltim.id - BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kalimantan Timur (TPID Kaltim) terus melakukan optimalisasi pengendalian inflasi untuk mengantisipasi dampak penyesuaian harga energi terhadap komoditas pangan.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BI Kaltim, Ricky Perdana Gozali belum lama ini. Ia mengatakan, hal itu akan dioptimalisasi terus.
"Optimalisasi yang terus kami lakukan adalah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang sudah berjalan sejak bulan lalu hingga saat ini dan akan terus berlanjut," ujarnya, melansir dari ANTARA, Rabu (5/10/2022).
Langkah yang dilakukan antara lain TPID Kaltim dan TPID Kota Samarinda meluncurkan GNPIP yang meliputi beberapa program unggulan pengendalian inflasi.
Baca Juga: Transportasi Penyumbang Inflasi Terbesar di Purwokerto dan Cilacap
Sejumlah program unggulan itu seperti gerakan urban farming berupa menanam 7.700 bibit cabai untuk masyarakat, gelar pasar murah dan operasi pasar, kerja sama dengan daerah sumber komoditas pangan utamanya beras, digitalisasi pemasaran dan pembayaran komoditas inflasi, serta koordinasi insentif fiskal.
"Sejumlah upaya yang dilaksanakan oleh TPID di wilayah Kaltim ditempuh melalui sinergi dan dukungan seluruh pihak, agar daya beli masyarakat terjaga untuk mendukung momentum pemulihan ekonomi Kaltim," ujarnya.
Dari berbagai langkah tersebut, lanjutnya, hasilnya kemudian mampu menekan laju inflasi. Seperti pada September 2022 dengan indeks harga konsumen (IHK) Kaltim tercatat inflasi sebesar 0,85 persen (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,26 persen.
Capaian ini membuat inflasi tahunan Kaltim pada September 2022 sebesar 5,69 persen (Year-on-Year/yoy), lebih rendah ketimbang capaian nasional yang berada pada 5,95 persen (yoy).
Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi pada September bersumber dari peningkatan harga pada kelompok transportasi, namun inflasi lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Baca Juga: Duh! Transportasi Sumbang Inflasi Terbesar di Purwokerto-Cilacap
Ia melanjutkan, penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi dampak dari meningkatnya biaya energi global merupakan kontributor inflasi pada kelompok transportasi.
Komoditas utama yang mendorong inflasi kelompok transportasi hingga 8,12 persen (Month-to-Month/mtm) adalah BBM dan angkutan dalam kota.
"Penyesuaian harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah merupakan langkah alih subsidi, yakni kebijakan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan fiskal negara," ucapnya.
Berita Terkait
-
Gapai Kebebasan Finansial di Masa Depan Lewat Investasi dan Trading Saham di BRIGHTS
-
Mendagri Apresiasi Inflasi Nasional Terkendali, Oktober 2024 Capai 1,71 Persen
-
Prabowo Presiden, Oktober Langsung Inflasi 0,08 Persen
-
Mendagri Targetkan Inflasi 2,5 Persen: Bawa Nama Baik Kepala Daerah
-
Dharma Pongrekun Sebut 7 Cara Tangani Inflasi Pangan di Jakarta, Kerjasama Sawah Jadi Fokus
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
Terkini
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Edukasi dan Skrining Gizi: Upaya UI Ciptakan Generasi Sehat di IKN
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Pengumuman Administrasi Beasiswa Bontang Ditunda, 760 Pendaftar Gugur Berkas