Kendati demikian, itu bukan berarti sektor pertanian tidak mengalami peningkatan. Hal itu terutama karena sektor batu bara ini melambung lebih cepat daripada pertanian yang bertumbuh dengan perlahan.
Tak hanya pertanian, sektor perkebunan juga masih lebih rendah daripada pertambangan. Pertumbuhan ekonomi pada sektor perkebunan sebenarnya sudah luar biasa pesat tetapi belum bisa mengimbangi lonjakan dominasi batu bara yang sangat signifikan.
“Kita punya pabrik crude palm oil (CPO) 8-10 pabrik. Itu luar biasa sebenarnya. Tapi batu bara lebih luar biasa lagi,” paparnya.
Oleh karena itu, transformasi sektor-sektor sustainable sangat penting dilakukan di tengah pertumbuhan ekonomi Berau yang masih rendah jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Kaltim.
Baca Juga: Pencuri Batu Bara di Atas Tongkang Tewas Kena Tembakan Peringatan
“Makanya kita mau turunin batu bara ini. Kalau batu bara menjadi 40 persen maka akan terjadi pertumbuhan di sektor lain,” jelasnya.
Dalam konteks yang lebih luas, menurut Agus, laju pertumbuhan untuk daerah yang sudah bagus secara ekonomi, biasanya pertumbuhan ekonominya tidak terlalu melonjak secara signifikan.
Hal itu membuat daerah tersebut berkutat pada perjuangannya mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang ad, sehingga ekonominya bisa bergerak stagnan.
“Tapi untuk daerah yang baru membangun, kan laju pertumbuhan ekonominya dihitung tahun ini dan tahun yang akan datang. Apa yang terjadi? Lonjakan ekonominya pasti tinggi. Ada peningkatan investasi di sana,” sambungnya.
Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi untuk daerah yang sudah bagus ekonominya justru akan bergerak signifikan jika ada pendongkrak ekonomi alternatif.
Baca Juga: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun
Salah satu pendongkrak ekonomi alternatif Berau yang saat ini sedang diupayakan yakni pengelolaan gas alam di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur yang dikelola oleh South Bengara II.
Berita Terkait
-
Demi Konten Ekstrem, 5 Fakta Aksi Berbahaya Bule Rusia Naiki KA Batu Bara
-
Turis Rusia Nekat! Aksi Gila Naik Kereta Batu Bara Babaranjang Viral!
-
Bukit Asam (PTBA) Raup Laba Bersih Rp 5,10 Triliun di 2024
-
Langkah Trump Teken Perintah Eksekutif Hidupkan Kembali Industri Batu Bara AS
-
Ancaman Resesi dan PHK Massal Akibat Tarif Donald Trump: Apa Kabar Target Pertumbuhan 8 Persen?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN