Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 26 Mei 2023 | 18:55 WIB
Ilustrasi istana di IKN Nusantara Kaltim. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Dampak Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) mulai dirasakan masyarakat. Mulai dari pembangunan infrastruktur pendukung IKN, tenaga kerja, hingga investasi pemerintah. 

Dengan banyaknya tenaga kerja IKN, berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Seperti produk warga lokal dibeli oleh para pekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Dampak ekonomi sudah mulai dirasakan, UMKM mulai bergeliat, harga penjualan tanah sudah tinggi, dan infrastruktur jalan sudah tembus kemana-mana," ujar Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kutai Kartanegara, Syahruddin, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (26/05/2023).

Menurutnya, sejak pembangunan IKN ini telah memberikan dampak ekonomi secara jangka pendek, menengah hingga panjang. Dalam jangka pendek, pembangunan IKN Nusantara dapat mendorong kegiatan ekonomi melalui investasi infrastruktur di wilayah IKN dan sekitarnya.

Baca Juga: OJK Pusat Lirik Program Kredit Kukar Idaman dengan Bunga Nol Persen

Kemudian mendorong perdagangan antar wilayah, dan membuka kesempatan penciptaan lapangan kerja. Sehingga terjadi penyerapan tenaga kerja.

Dalam jangka menengah dan panjang, pembangunan IKN dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi wilayah IKN dan sekitarnya. Sebab ada peningkatan berbagai aktivitas ekonomi dan berkembangnya sektor-sektor ekonomi baru.

Namun demikian, lanjut Syahruddin, pemerintah perlu melihat kemampuan masyarakat setempat untuk bisa mengakomodir kebutuhan para pendatang.

"Masyarakat perlu diberikan pengetahuan pengelolaan bisnis agar tidak terjadi gejolak antara masyarakat lokal dengan para pendatang," katanya.

Dirinya memprediksi, pada 2024 hingga 2026 akan terjadi kebangkitan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur karena IKN Nusantara.

Baca Juga: Pemkab Kukar Hibahkan Bangunan ke Bawaslu, Edi Damansyah: Silahkan

Ia pun meminta agar masyarakat menyiapkan diri. Terutama masyarakat yang tinggal di wilayah hulu Kutai Kartanegara.

"Di wilayah hulu juga harus menyiapkan diri, untuk menjadi tempat wisata. Banyak orang akan banyak berkunjung. Siapkan kompetensi dari masing-masing suku dan budaya," tuturnya. 

Pengamat ekonomi Kutai Kartanegara itu pun mengusulkan, agar Tenggarong sebagai Kota Raja menjadi destinasi wisata yang memiliki nilai jual.

Salah satunya dengan menyuguhkan wisata budaya yang bisa ditampilkan di depan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

"Kalau setiap desa bisa menampilkan budaya di depan kedaton, saya rasa kita bisa seperti Bali. Yang jelas, gaungan IKN untuk membangun ekonomi ini memang sangat luar biasa," tutupnya.

Load More