SuaraKaltim.id - Seorang anak perempuan di bawah umur menjadi korban pencabulan 4 pemuda di Sangatta, Kutai Timur (Kutim). Korban disetubuhi secara bergantian setelah dicekoki miras.
Perbuatan keji ini bermula saat korban diajak temannya ke indekos milik seorang remaja di bawah umur juga. Ia dikenal dengan sebutan Boi--nama samarannya-- yang berusia 17 tahun, Minggu (14/10/2023) lalu.
Di lokasi itu ada 8 anak remaja dan dewasa yang tengah berkumpul. Ternyata saat itu Boi sudah menyiapkan minuman keras untuk menjebak korban.
Bersama teman-temannya, Boi mencekoki korban dengan miras. Setelah dalam kondisi mabuk, Boi bersama 3 rekannya yaitu RR (18), NS (19), dan MR (19) lalu menyetubui korban.
"Saat bersama-sama, (boi) memberikan korban minuman beralkohol sampai dengan korban mulai mabuk, dan diantara delapan anak remaja tersebut hanya ada 4 orang yang melakukan tindakan persetubuhan dan pencabulan kepada korban," Kata Kapolres Kutim AKBP Roni Bonic melalui Wakapolres Herman melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (16/11/2023).
Ia juga mengatakan, dari 8 pria yang berada di indekos, hanya 2 orang yang korban kenal. Kemudian, di antara korban dan pelaku tak ada yang berpacaran, hanya sekedar teman dekat.
“Karena tak terima keluarga korban langsung melaporkan kejadian ini. Atas laporan tersebut polisi melakukan penangkapan,” tuturnya.
Atas kejadian ini, kepolisian berpesan kepada orang tua dan masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan kepada anak-anak. Sehingga kejadian tak terulang.
Selain itu, ia juga meminta warga tak segan untuk melaporkan tindak kejahatan. “Tentu hal ini untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan karena pelaku maupun korban masih di bawah umur dan masih pelajar. Selain itu ada juga yang baru saja lulus sekolah,” ujarnya.
Baca Juga: Korban Gantung Diri di Desa Martadinata Kutim Sempat Usir Anak dan Istri Sebelum Akhiri Hidupnya
Dari hasil visum ada beberapa barang bukti yang sudah diamankan. Yaitu, celana dan pakaian korban termasuk para tersangka.
Pada tindak pidana ini tersangka dikenakan Pasal 81 Ayat (1) dan (2) Jo Pasal 76D UURI Nomor 17 Tahun 2016 dan Pasal 82 ayat (1) Jo Pasal 76E UURI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak, dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak 5 Miliar Rupiah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
-
3 Mobil Bekas Nissan 60 Jutaan: Kabin Lapang, Desain Elegan Tak Lekang Waktu
-
Hujan Ringan Guyur Samarinda, Waspada Hujan Petir di Pontianak dan Banjarmasin
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga