SuaraKaltim.id - Seorang pemuda tewas mengenaskan lantaran diterkam harimau di Samarinda. Insiden berdarah ini terjadi di Jalan Wahid Hasyim II, Nomor 91, RT 11, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara.
Pemuda itu merupakan seorang pekerja di sana. Ia tewas usai memberi makan harimau diduga peliharaan majikannya, Sabtu (18/11/2023) kemarin.
Korban bernama Suprianda (27), seorang warga Jalan Karya Baru (Gunung Malang) Kelurahan Sempaja Kecamatan Samarinda Utara. Supriana meninggal dunia di kandang harimau.
La Ura, kerabat korban, memberikan informasi tentang kronologi kejadian. Istrinya pertama kali menemukan Suprianda dalam kondisi kritis. Pagi itu, ketika mencoba menghubunginya melalui telepon, tidak ada jawaban. Kecemasan mulai melanda, dan kesedihan menyelimuti keluarga.
Baca Juga: Gegara Gelapkan Pupuk Milik Perusahaan, Pemuda 29 Tahun Asal Marangkayu Ditangkap Polisi
“Kami dihubungi bahwa dia (korban) ditemukan meninggal di kandang harimau. Kami segera menuju lokasi, namun harimau masih berada di dalam kandang,” ungkap La Ura, saksi mata kejadian, saat dijumpai di lokasi seperti dilansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (19/11/2023).
Setelah memastikan keamanan, rekan kerja dan keluarga korban bergerak cepat untuk mengevakuasi Suprianda ke rumah sakit.
Namun, begitu tiba di ruang jenazah RSU AW Sjahranie Samarinda terungkap jenazah korban penuh dengan luka terbuka, dicurigai sebagai hasil dari serangan harimau yang ganas.
Pukul 17.45 WITA, lokasi kejadian dipenuhi puluhan polisi dengan seragam lengkap yang berjaga-jaga. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur juga turut hadir untuk melakukan identifikasi dan upaya evakuasi. Tampak di lokasi sebuah ruangan dengan terali besi layaknya sel penjara dihuni oleh seekor harimau.
Kejadian ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk pihak berwenang, untuk memastikan keamanan dan melakukan investigasi lebih lanjut.
Baca Juga: Ratusan Pemuda di Kutai Kartanegara Ditantang Jadi Pengusaha
Berita Terkait
-
Diundang Makan Siang Menteri Pemuda dan Olahraga, Outfit Nisya Ahmad Dikritik Kurang Sopan
-
Sambil Senyum, Menpora Dito Ariotedjo Bikin Anggota DPR RI Kicep saat Bahas Naturalisasi: Biar Nggak Kaget
-
Tangis Tamara Tyasmara Pecah, Pembunuh Dante Divonis 20 Tahun, Lebih Ringan dari Tuntutan Mati
-
Tersambar Petir, 13 Anak Tewas di Gereja Kamp Pengungsi Uganda
-
Kronologi 9 Wisatawan Tewas Tertimpa Pohon Raksasa di Soppeng
Terpopuler
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Andre Taulany Diduga Sindir Raffi Ahmad, Peran Ayu Ting Ting Jadi Omongan Netizen
- Beda Kekayaan Ahmad Dhani vs Mulan Jameela di LHKPN: Kebanting 10 Kali Lipat
- Kembali di-PHP Belanda, Pemain Keturunan Rp695 Miliar Pertimbangkan Bela Timnas Indonesia?
- Dear Shin Tae-yong! Kevin Diks Lebih Senang Dimainkan sebagai Pemain...
Pilihan
-
Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
-
Misteri Gigi 4 Truk Pemicu Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92
-
Nyaris Tiada Harapan: Potensi Hilangnya Kehangatan dalam Interaksi Sosial Gen Z
-
3 Hari Jelang Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siap-siap Harga Tiket Pesawat Naik Ibu-Bapak!
-
Gelombang PHK Sritex Akan Terus Berlanjut Hingga 2025
Terkini
-
Dinasti Politik di Kaltim Berpotensi Rusak Demokrasi, Masyarakat Diminta Waspada
-
RSUD AWS: Harapan Baru Pengobatan Kanker di Kalimantan Timur
-
Debat Kandidat di Bontang Menuai Keluhan, Tamu Tak Dapat Konsumsi Selama 5 Jam
-
Bawaslu Kaltim Panggil Aliansi Kotak Kosong Samarinda dan Satpol PP untuk Klarifikasi Laporan
-
Basuki Andalkan 500 Letter of Intent dari Swasta untuk Mempercepat Proyek IKN