SuaraKaltim.id - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik meminta Pertamina menghitung ulang jatah BBM di Bumi Etam. Pasca pertemuan dengan GM PT Pertamina Patra Niaga Balikpapan, seharusnya ada beberapa poin yang harus dikaji
Seperti, adanya oknum yang menjual BBM subsidi dengan harga yang tidak diterapkan pemerintah. Kedua, adanya ketidakcermatan Pertamina di tahun 2022 dalam memperkirakan kebutuhan BBM subsidi di Kaltim untuk tahun 2023.
"Terakhir atau ketiga aktivitas pembangunan di IKN tak dihitung saat menyusun kuota BBM pada tahun lalu. Saya juga minta Pertamina jangan membuat kebijakan yang sama (harus ada kaji ulang)," katanya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Rabu (29/11/2023).
One fix policy for all yang diberlakukan pihak Pertamina kurang tepat. Karena Kaltim tidak sama dengan daerah lain di Indonesia, seperti Jawa atau Sumatera.
Atau dengan Provinsi Kalimantan lainnya. Maka harus ada kebijakan asimetris juga terkait distribusi minyak (BBM) di Kaltim.
Kondisi ini bahkan sudah berlangsung lama. Maka dari itu, instansi terkait berkoordinasi untuk mengatasi kelangkaan BBM Pertalite di Kaltim.
Kegiatan perekonomian masyarakat terus meningkat seiring pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi Kaltim juga jadi faktor lain
Pembangunan yang sangat pesat pasca ditetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga membutuhkan ketersediaan BBM cukup besar di Kaltim.
"Nah ini yang ingin kita bicarakan dengan pemangku kebijakan perminyakan itu, seperti BPH Migas dan Pertamina. Saya akan mengusahakan, kuota BBM bagi Kaltim tahun 2024 ditambah dengan hitungan-hitungan baru agar tak ada lagi antrean di SPBU pada tahun depan," kata Akmal.
Baca Juga: Tertinggi di Kalimantan, UMP Kaltim 2024 Naik 4,98 Persen
Ia bersama GM Pertamina Parta Niaga sudah sepakat untuk sama-sama menemui pejabat di institusi yang berkaitan dengan menetapkan kuota BBM di Jakarta.
Bahwa untuk tahun 2024 kuota BBM Kaltim perlu ditambah dengan memperhitungkan adanya peningkatan aktivitas pembangunan di IKN dan meningkatnya aktivitas masyarakat.
"Pertemuan dengan pejabat penentu kuota BBM di Jakarta, belum dapat terlaksana. Saat saya berada di Jakarta pada minggu lalu, pejabat yang hendak ditemui sedang tidak berada di Jakarta," tandas Akmal Malik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mobil Kecil Boleh Melintas di Jalan Tol IKN saat Nataru, Berikut Ini Jadwalnya
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
-
Roda Perekonomian UMKM dan Warga Berputar Berkat Program MBG
-
Ribuan Paket MBG Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumbar
-
Malam Tahun Baru di Balikpapan Lebih Berwarna dengan Pesta 4 Zone Studio