SuaraKaltim.id - Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda membeberkan data terkait frekuensi kebakaran di sepanjang 2023. Diperkirakan ada sekitar ratusan peristiwa kebakaran dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah terjadi di Kota Tepian.
Kepala Disdamkar Samarinda, Hendra AH mengatakan, peristiwa kebakaran tersebut dipicu oleh berbagai macam faktor. Mulai dari korsleting listrik, kebocoran gas, kebakaran sampah, dan lain sebagainya.
"Jika ditotalkan, ada sekitar 190 kejadian kebakaran mulai dari Januari - Desember 2023," paparnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Sabtu (30/12/2023).
Lebih lanjut, ratusan kejadian kebakaran tersebut terjadi di berbagai macam tempat. Mulai dari pemukiman, lahan warga, tempat usaha, gudang, dan lain-lain.
"Paling banyak memang pemukiman warga ya. Karena di Samarinda ini banyak pemukiman padat penduduk. Sehingga penyebaran api begitu cepat," katanya.
Dari 190 kasus, objek kebakaran terjadi di 71 pemukiman warga, 62 lahan, 1 rumah makan, 1 kios/pasar, 9 tempat usaha, 8 gudang, 1 perusahaan, 22 sampah, 1 kebakaran sampah, dan 14 kasus lainnya.
Selain itu, ia menyampaikan, jika total kerugian diperkirakan bisa mencapai Rp 87 miliar dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini.
"Penyebab paling banyak ya korsleting listrik dan kebocoran gas. Namun pada pertengahan tahun di September 2023, ditemukan kasus kebakaran lahan dan sampah yang cukup signifikan," tuturnya.
Kendati demikian, Hendra mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk tetap berhati-hati sekaligus lebih memperhatikan perapian yang ada di rumah masing-masing. Utamanya pada kelistrikan.
Baca Juga: Kuota BBM di Samarinda Menurun, Aturan Ganjil Genap Ditunda
"Langkah awalnya ya kalau bisa masing-masing rumah atau RT punya APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Ini baik jika timbul api, penyebarannya tidak terlalu luas karena diminimalisir oleh APAR terlebih dahulu," lugasnya.
Kebakaran TPA Bukit Pinang, Kasus Terbesar Sepanjang 2023
Salah satu kasus kebakaran terbesar yang terjadi pada tahun 2023 terjadi di TPA Bukit Pinang Samarinda pada 24 September 2023 Pukul 12.00 WITA.
Berbagai macam upaya penanganan dari Tim Satgas Karhutla BPBD Kota Samarinda, berkolaborasi dengan TNI-Polri, BPBD Kaltim, Dinas Pemadam Samarinda, Dinas Lingkungan Hidup Samarinda, Dunia Usaha serta relawan Samarinda juga turut membantu dalam penanganan Kebakaran tersebut. Total Petugas dari berbagai Unsur di lapangan yaitu kurang lebih 647 personel.
"Kebakaran TPA Bukit Pinang menjadi kasus yang paling besar di 2023. Kurang lebih 4 - 5 hektare dari luasan keseluruhan 10,5 hektare," bebernya.
Hendra berharap, kejadian tersebut tidak akan terulang kembali pada 2024 atau tahun-tahun selanjutnya. Mengingat, kasus tersebut sangat membutuhkan upaya yang sangat besar dari tim kolaboratif dalam pemadamannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi
-
3 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Kering dan Hitam, Terbaik Dipakai Harian