SuaraKaltim.id - Sape, alat musik tradisioal dari Kalimantan ini rupanya memiliki sejarah yang cukup unik dan panjang. Sape sendiri adalah alat musik tradisional yang berasal dari tradisi masyarakat Suku Dayak.
Di masyarakat Suku Dayak Kenyaan dan Dayak Kenyah, ada sebuah ungkapan sastra lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Ungkapan itu ialah "Tekuak Lawe" yang di dalam itu ada lagi istilah “sape benutah tulaang to'awah”.
Secara harfiah, ungkapan itu diartikan bahwa dentingan melodi yang dimainkan Sape’ itu mampu meremukkan tulang-belulang hantu yang bergentayangan.
Jadi, alat musik Sape’ digambarkan mampu membuat orang yang mendengarnya merinding hingga menyentuh tulang atau perasaan.
Lantas bagaimana sejarah dari musik Sape ini sendiri?
Konon menurut mitologi Dayak Kayaan, Sape’ Kenyah diciptakan oleh seseorang yang terdampar di karangan, sebuah pulau kecil di tengah sungai.
Hal itu bermula saat sampan yang dinaikinnya karam atau tenggelam di terjang ombak besar. Kemudian, orang yang sampai kini belum diketahui identitasnya itu bersama dengan rekannya menyusuri sungai.
Sayangnya, mereka lalu tenggelam karena tidak mampu menyelamatkan sampan dari derasnya riam ombak yang ada. Untungnya, satu dari mereka berhasil menyelamatkan diri ke karangan. Sementara sisanya meninggal karena tengelam terbawa arus.
Ketika tertidur, antara sadar dan tidak, dia yang selamat mendengar suara alunan musik petik yang begitu indah dari dasar sungai. Semakin lama mendengar suara tersebut, dia merasa semakin dekat pula dengan jarak sumber suara musik yang membuatnya penasaran itu.
Baca Juga: Mengenal Genikng, Alat Musik Tradisional Unik Khas Masyarakat Dayak Rentenuukng
Hal ini dia alami seolah sedang mendapatkan ilham dari leluhur nenek moyangnya. Saat kembali ke rumah, dia mencoba membuat sebuah alat musik dan memainkannya sesuai dengan lirik lagu yang didengarnya saat di karangan.
Mulai saat itu, Sape’ Kenyah mulai dimainkan dan dijadikan musik tradisi oleh suku Dayak Kenyah hingga ke group Dayak Kenyah lainnya.
Kontributor: Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
3 Mobil Kecil Toyota Paling Populer, Dikenal Irit dan Bandel Dipakai Harian
-
5 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik, Pilihan Rasional Anak Muda dan Keluarga Baru
-
5 Body Lotion Efektif untuk Kulit Kering, Ringan dan Nyaman Dipakai Harian
-
Bocoran Huawei Mate 80, Dikabarkan Punya RAM 20GB Jelang Peluncuran
-
Truk Sawit di Kaltim Wajib Pakai Plat KT untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah