SuaraKaltim.id - Kalimantan Timur atau biasa disebut sebagai Benua Etam memiliki beragam kebudayaan yang patut untuk dilestarikan, termasuk kebudayaan dari alat musik tradisionalnya.
Salah satu alat musik tradisional yang masih dimainkan dan perlu untuk dilestarikan adalah Genikng.
Genikng merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari perunggu atau besi. Di daerah lain, bentuk dari Genikng ini mirip seperti gong di Jawa.
Lantas dari suku manakah alat musik ini berasal? alat musik ini rupanya berasal dari Suku Dayak Rentenuukng yang sering disebut juga sebagai Dayak Tunjung atau Dayak Tonyooi di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Oleh masyarakat setempat, Genikng ini difungsikan tidak hanya sebagai alat
musik saja, tetapi juga berfungsi sebagai keperluan komunikasi.
Terlebih untuk komunikasi yang berhubungan dengan praktik kehidupan sehari-hari maupun praktik ritual.
Misalnya di Desa Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur, genikng ini digunakan di hampir seluruh aspek kehidupan.
Dari mulai upacara kelahiran, kehidupan bermasyarakat, sampai upacara kematian, semua ritual ini membutuhkan bunyi dari genikng.
Mereka percaya, bunyi atau paduan bunyi dari genikng dapat mempersatukan hubungan antar warga maupun hubungan warga dengan alam dan dunia supranatural.
Baca Juga: Adat Pengantin Dayak Kanayatn, Dilarang Menikah dengan Kerabat Keluarga
Fungsi genikng sebagai media komunikasi ini tidak terlepas dari aktivitasnya sebagai instrument pengiring dalam upacara ritual.
Pada saat ritual atau gelaran upacara tradisional, genikng menjadi media penyampaian pesan dari diselenggarakannya sebuah upacara.
Dikutip dari laman Kemendikbud, bunyi yang dihasilkan genikng dengan instrumen lainnya menjadi bentuk interaksi untuk kebutuhan pemanggil dalam suatu upacara ritual.
Oleh karena itu, genikng dianggap sebagai instrumen yang mengendalikan seberapa lambat atau cepatnya tempo dari musik yang disajikan oleh penabuh genikng.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
-
BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Kalimantan Timur, Masyarakat Diimbau Waspada
-
Pemerintah Kota Bontang Gelontorkan Anggaran Rp1,5 Miliar untuk Hibahkan Mobil Dinas ke Instansi Vertikal
-
Tari Ngerangkau, Tarian Khusus Suku Dayak Benuaq saat Upacara Kematian
-
Asal Usul Keberadaan Musik Kelentangan di Suku Dayak Benuaq
-
Apa Itu Kelentangan? Musik Tradisional Khas Suku Dayak Benuaq
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
128 Penyuluh Dikerahkan Kukar untuk Kawal Swasembada Pangan IKN
-
Unmul Klarifikasi Mahasiswa dalam Video 'Tunggangi Penyu' Derawan: Bukan Bagian Kegiatan KKN
-
Balikpapan Matangkan Lokasi Dapur MBG di Tiga Kecamatan Prioritas
-
Dukung IKN, Pemkab PPU Targetkan 60 Persen Warga Terlayani Air Bersih
-
Harga Beras Premium di Balikpapan Tembus Rp17 Ribu, Jauh di Atas HET