Di malam harinya, para penyentangih memberi makan roh-roh orang mati dan kemudian mengantar mereka ke Gunung Lumut dengan membawa perbekalan yang antara lain adalah kerbau, babi, ayam, beras dan lain-lain.
Demikian pula para Kelalungan diantar kembali ke Teliatn Tangkir Langit. Kemudian acara terakhir pada malam hari kesembilan ialah Negat Banukung yaitu upacara yang bertujuan agar roh yang mati agar ke Gunung Lumut dan tidak mengganggu orang yang masih hidup di dunia.
Hari ke sepuluh adalah hari kematian pemakaman. Untuk melaksanakan pemakaman ini banyak caranya antara lain Lungun dimasukkan Rinaq, Garai atau Selokng.
Setelah upacara pemakaman selesai, maka diadakan upacara Buku Barata yang bertujuan untuk ngodkng merakngnan manas layak nan lihakng yang artinya menghilangkan segala pengaruh buruk agar jangan menimpa keluarga.
Kontributor: Maliana
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Rp 190,9 Triliun untuk Papua, Gibran Dorong Pengelolaan Akuntabel
-
Prabowo Siapkan Sekolah Terintegrasi untuk Kelas Menengah
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ancam Tembak Mati Rakyat Indonesia?
-
CEK FAKTA: Benarkah Puan Maharani Akan Gandeng Anies Baswedan di Pemilu 2029?
-
CEK FAKTA: Grup WhatsApp dan Video Giveaway Amanda Manopo, Penipuan Berkedok Artis