Di malam harinya, para penyentangih memberi makan roh-roh orang mati dan kemudian mengantar mereka ke Gunung Lumut dengan membawa perbekalan yang antara lain adalah kerbau, babi, ayam, beras dan lain-lain.
Demikian pula para Kelalungan diantar kembali ke Teliatn Tangkir Langit. Kemudian acara terakhir pada malam hari kesembilan ialah Negat Banukung yaitu upacara yang bertujuan agar roh yang mati agar ke Gunung Lumut dan tidak mengganggu orang yang masih hidup di dunia.
Hari ke sepuluh adalah hari kematian pemakaman. Untuk melaksanakan pemakaman ini banyak caranya antara lain Lungun dimasukkan Rinaq, Garai atau Selokng.
Setelah upacara pemakaman selesai, maka diadakan upacara Buku Barata yang bertujuan untuk ngodkng merakngnan manas layak nan lihakng yang artinya menghilangkan segala pengaruh buruk agar jangan menimpa keluarga.
Kontributor: Maliana
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
140 Titik Panas Sehari, Kaltim Siaga Karhutla
-
1.170 ASN Sudah Pindah ke IKN, Pemerintah Pusat Gas Pol Transisi Birokrasi
-
Tak Lagi Seremonial, DPRD Kaltim Dorong Penanganan Stunting Berbasis Data
-
Atasi Banjir, Balikpapan Bangun Saluran Inhutani yang Ramah Pejalan Kaki
-
Toha Dukung Prabowo: Keppres IKN Harus Menunggu Infrastruktur Siap