SuaraKaltim.id - Setelah sempat disanksi, SPBU Nipah-nipah akhirnya kembali beroperasi dan menyediakan biosolar untuk masyarakat. Hal ini terwujud berkat kerja sama antara Pj Bupati PPU, Makmur Marbun, dan PT Pertamina Patra Niaga.
Pencabutan sanksi diumumkan Pj Bupati Makmur Marbun di hadapan komunitas sopir truk dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) PPU pada Senin (15/04/2024).
Sebelumnya, Pertamina memberikan sanksi skorsing selama satu bulan kepada SPBU Nipah-Nipah, yang dimulai dari 4 April 2024 karena telah melayani pembelian solar secara tidak sesuai aturan.
Sanksi ini sempat menimbulkan keluhan dari sopir truk dan Organda karena berdampak pada operasional dan pendapatan mereka.
Setelah diskusi dengan berbagai pihak, Makmur Marbun meminta kepada PT Pertamina Patra Niaga untuk mencabut sanksi tersebut.
“Saya minta memang kepada GM Pertamina sampai ke pusat bahwa situasi yang ada disini sangat berbeda. Saya tahu Standar Operasional Prosedur (SOP) itu ada, tapi bisa saja hal itu didiskusikan kembali, demi menggerakan perekonomian masyarakat dan menjaga kondusifitas masyarakat PPU,” ujar Marbun, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (17/04/2024).
Marbun menambahkan bahwa Pertamina bersedia mencabut sanksi dengan syarat kerja sama dan pembelajaran bersama terkait pengelolaan SPBU tersebut.
“Jika terulang kembali maka seluruh produk pertamina akan dicabut, dan SPBU ditutup,” tegasnya.
Di samping itu, Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga, Ferry F menjelaskan, untuk menghindari penyalahgunaan dan kecurangan dalam distribusi solar subsidi, Pertamina akan melakukan pendataan ulang dan menerbitkan kartu bahan bakar baru. Sistem baru ini akan menggunakan QR code dan pengecekan STNK asli.
Baca Juga: Debu IKN Mengancam Kesehatan Warga, Legislator Minta Antisipasi Dini
“Ketika salah satu datanya tidak sinkron maka akan ditolak dan akan diberikan kepada pengguna terdaftar yang menunjukkan data yang cocok," tuturnya.
Ketua DPC Organda PPU lantas mengapresiasi respons cepat pemerintah daerah. Kebijakan tersebut memberikan solusi bagi sopir angkutan umum, yang sempat terpaksa menggunakan BBM jenis Dexlite dan mempertimbangkan kenaikan tarif angkutan.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Pj bupati yang sudah membantu untuk mencabut kembali sanksi dari mereka pihak pertamina,” sebutnya.
Organda PPU berkomitmen untuk mendukung kebijakan baru dengan melakukan sosialisasi pembaruan fuel card kepada anggota angkutan darat, memastikan kepatuhan terhadap prosedur penggunaan solar subsidi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Mitra, Yayasan dan Kepala SPPG Diminta Mengurus SLHS
-
Satpol PP Bongkar Prostitusi Modus 'Kopi Pangku' di Perbatasan Samarinda
-
Pemprov Kaltim Nyatakan Komitmen Reforestasi Hutan Berkelanjutan
-
Insentif Rp6 Juta per Hari Bakal Dipangkas Jika Dapur MBG Tak Sesuai Standar
-
Samarinda Bakal Buka Penerbangan Rute IKN-Malaysia di Februari 2026