Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 30 April 2024 | 17:00 WIB
Rombongan dari Samarinda yang diikuti orangtua murid, perwakilan sekolah, dan pelatih tim dari Borneo Math Samarinda. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Enam pelajar asal Samarinda, menorehkan prestasi gemilang di ajang Olimpiade Matematika di Bangkok, Thailand. Ajang itu bernama Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO). 

Acara tersebut pertama kali digelar pada 2017 lalu, TIMO adalah kompetisi olimpiade matematika tahunan yang digelar oleh the Thailand Matematics Society.

Dilansir dari situs resminya, TIMO hadir untuk memberi kesempatan kepada semua siswa yang memiliki minat dan kemampuan kuat terhadap matematika untuk berpartisipasi dalam kegiatan bergengsi ini.

Untuk tahun ini, TIMO diikuti pelajar dari 13 negara, di antaranya Brazil, Indonesia, Thailand, India, dan Malaysia. Ada enam pelajar asal Samarinda yang mengikuti TIMO tahun ini.

Baca Juga: Teras Samarinda Terancam Molor, Bahan Baku Impor Jadi Biang Keladi

Tiga pelajar SD, tiga pelajar SMP. Dalam olimpiade yang digelar pada 26-28 April itu, seluruhnya berhasil menyabet medali dan membawa satu tropi. Rinciannya, tiga medali perak, dua perunggu dan satu emas. 

Keenam pelajar yang meraih medali ialah Raden Syahwilla Nur Azima Putri Maramis, siswa kelas 6 dari SDIT Cordova yang meraih medali perak; Celestine Lucretia Kang, siswa Kelas 4 SDK Cita Hati peraih medali perunggu; dan Putri Alesha Aidira, siswa kelas 1 dari SD Fastabiqul Khairat yang berhasil menyabet medali perak.

Lalu, di tingkat SMP ada nama Muhammad Fauzan Ardani, siswa kelas 7 SMP Islam Bunga Bangsa yang berhasil meraih medali emas sekaligus piala lantaran mencatatkan skor tertinggi.

Kemudian, ada Alvino Yardan Wiradharma, siswa kelas 9 SMP Negeri 1 peraih medali perak dan terakhir, Wilson Lysander Tan, siswa kelas 8 dari SMP Budi Bakti peraih medali perunggu.

Pelatih tim matematika dari Samarinda, Anwar mengatakan, mereka yang mengikuti TIMO tahun ini adalah siswa pilihan. Selain terbukti memiliki kemampuan kuat di bidang matematika, seluruhnya juga berpengalaman mengikuti berbagai kompetisi matematika, baik di level kota/kabupaten, regional (provinsi), nasional, dan internasional.

Baca Juga: PAD Samarinda Naik 29%, Pajak Penerangan Jalan, Makan Minum, dan Hotel Jadi Penyumbang Utama

Keenam anak ini resmi dikumpulkan dalam satu tim pada November 2023. Setelahnya, mereka melakukan latihan intensif sekitar 3 bulan. Ini dilakukan agar secara kemampuan dan mental mereka bisa bersaing dalam kompetisi ini. Persiapan matang mesti dilakukan, sebab tekanan dan kompetitor mereka dari negara lain pun tidak kalah hebat. 

"Mereka ini anak-anak pilihan. Kami tahu mereka punya kemampuan kuat di bidang matematika. Untuk menuju olimpiade, ada sekitar 3 bulan latihan intensif, tapi jauh sebelumnya pun sebenarnya mereka sudah bekerja keras," kata Anwar, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (30/04/2024).

Anwar berharap usai mengikuti olimpiade ini, anak-anak terus meningkatkan kemampuannya, tidak berhenti belajar. Selain itu, ia berharap agar pemerintah dapat memberikan anak-anak berprestasi ini akses beasiswa bila kelak mereka ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Menurut Anwar, anak-anak ini memiliki potensi besar, dan itu mesti dijaga pemerintah.

"Semoga anak-anak bisa lebih mudah dapat beasiswa. Mereka terbukti berprestasi. Entah itu dari pemerintah atau dari pihak-pihak lain," sebut pria yang juga mentor di Borneo Math Samarinda.

Sementara itu, salah seorang wali murid yang mendampingi, Mia Afriany mengatakan, dirinya bahagia dan bangga atas capaian yang diraih pelajar Samarinda dalam TIMO 2024.

Menurutnya, ini menunjukkan bahwa pelajar dari Kaltim, khususnya Samarinda, juga memiliki kemampuan dan bisa bersaing di level internasional.

"Sebagai orangtua, tentu sangat bangga karena ini kan tidak mudah," sebutnya.

Dengan catatan impresif ini, Mia Afriany berharap pemerintah bisa ikut mendukung anak-anak Kaltim dalam meraih prestasi tertinggi. Misalnya dalam mendukung delegasi yang ingin diberangkatkan ke luar negeri. 

Dalam TIMO 2024 ini, seluruh akomodasi dan persiapan sejak di Samarinda seluruhnya ditanggung orangtua murid. Sekolah ikut membantu, namun belum ada dukungan konkret pemerintah.

"Ini kan juga membawa nama Kaltim di level internasional. Kami berharap pemerintah bisa lebih mendukung lagi ketika ada anak-anak yang ingin mengukir prestasi," tandas ibu dari Raden Syahwilla Nurazyma Putri Maramis ini.

Load More