Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 29 April 2024 | 14:00 WIB
Kepala Disdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, menyebut akan lebih mengoptimalkan sarana dan prasarana sekolah-sekolah di Samarinda. Hal ini sebagai target progres di bidang pendidikan oleh Pemerintah Kota Samarinda pada LKPJ TA 2023. 

Penyataan itu disampaikannya saat pertemuan antara Disdikbud Samarinda dengan Pansus di Ruang Rapat Gedung DPRD Kota Samarinda pada Jumat (26/04/2024).

Ia menyebut, nantinya akan ada 3 sekolah yang menjadi model pembangunan. Yakni SMP 16 Terpadu, SMP 50 di Loa Bakung, dan SMP 5 Samarinda.

"Tahun ini kita bangun, rencana 3 sekolah yang menjadi model yang di SMP 16 Terpadu termasuk juga SMP 50 di loa Bakung SMP 5 Samarinda yang kebakaran kemarin, artinya kita bangun dua lantai tapi tertata dengan baik," katanya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin (29/04/2024). 

Baca Juga: Optimalisasi Pengawasan Pilkada 2024, Bawaslu Samarinda Bandingkan Jumlah PTPS dengan Pemilu Terdahulu

Ia juga menyebut, pembangunan untuk sekolah SMP dari jumlah 48, hanya sekitar 24 yang akan disentuh pembangunan. Sisanya hanya akan menjalani renovasi tertentu, seperti perbaikan toiletnya atau pemasangan puving block, termasuk Sekolah Dasar (SD). 

"Yang tersentuh tidak semua dan sentuhannya juga tidak semua lini jadi misalnya ada yang sekolah diperbaiki toiletnya tapi ada yang tidak diperbaiki toiletnya tapi diperbaiki untuk puvingnya saja," ungkapnya. 

Pembatasan pembangunan ini, lanjutnya, dikarenakan terbatasnya anggaran dana yang akan digunakan. Karena risiko yang akan dibutuhkan sekitar Rp 30 hingga Rp 35 .illiar untuk SMP, sementara untuk SD sekitar Rp 10 hingga Rp 15 milliar. 

"Memang tidak bisa semua, risikonya ya diperbaiki Rp30 sampai Rp35 miliar terus SMP kalau SD mungkin sekitar Rp10 sampai Rp15 miliar, kalo mau direnov semua hitung saja berapa semuanya," tuturnya.

Baca Juga: Sejarah Pembentukan Kaltim, Jadi Wilayah Pertama di luar Jawa Sumatera yang Gabung RI

Load More