SuaraKaltim.id - Penyelesaian pembangunan proyek tepian atau Teras Samarinda seharusnya sudah masuk tahap kedua, namun pengerjaan proyek itu berpotensi molor. Alasannya, karena bahan yang didatangkan oleh pemerintah kota (Pemkot) berasal dari luar negeri.
DPRD Kota Samarinda menyebut hal ini menyusahkan diri sendiri. Ketua Panitia Khusus (Pansus) LKPJ, Abdul Rohim, mempertanyakan mengapa bahan untuk proyek tepian itu harus didatangkan dari Swedia dan Cina. Baginya, situasi tersebut tentu membuatnya khawatir akan mempengaruhi efisiensi waktu pengerjaan.
"Masih ada lagi harus menunggu bahan baku, mana bahan bakunya dari Cina dan Swedia ya kita khawatir ini akan molor lagi ketika kami tanya mengapa harus dari luar negeri mereka enggak bisa jawab," katanya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu (28/04/2024).
Dia mengatakan bahan proyek yang datang dari luar negeri tersebut selain berisiko pada waktu pembangunannya yang mundur, akan berisiko juga saat pengiriman dari luar negeri ke Samarinda. Ditakutkan akan terjadi masalah yang mengharuskan bahan baku itu kembali lagi ke negara asalnya.
Baca Juga: Sejarah Pembentukan Kaltim, Jadi Wilayah Pertama di luar Jawa Sumatera yang Gabung RI
"Kenapa bahan bakunya tidak dari sini saja yang lokal yang tidak berisiko tertunda dan bahkan tidak berisiko juga kalau ada masalah harus komplain jauh-jauh artinya mereka menyusahkan diri sendiri," tegasnya.
Dengan adanya ini, Anggota Komisi II DPRD kota itu juga menuturkan jika dengan mengimpor bahan-bahan dari luar negeri akan mempengaruhi proses pembangunan. Tentunya ini akan menjadi catatan dan bahan teguran untuk Pemkot.
"Dengan mengimpor bahan-bahan yang dari luar, di LKPJ nanti akan kita sampaikan kami tegur Pemkot, Pemkot yang mengambil tindakan," ujar Abdul.
Dia mengungkapkan jika pengerjaan proyek tersebut memang harus terlambat, masih dapat dimaklumi. Asal bisa menunjukkan kualitas yang bisa menutupi keterlambatan tersebut.
"Kalau masih ke tutup sama profit kan, keterlambatan itu tidak apa asal tidak akan mengganggu hal-hal di belakangnya yang lain-lainnya," kata Abdul.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pengedar Sabu-sabu Seberat 1,52 Kilogram di Samarinda
Selanjutnya ia juga membeberkan keterkejutan dirinya saat melihat hanya ada 4 kios saja di Teras Samarinda. Menurutnya hal tersebut tidak sesuai dengan argumentasi Pemkot soal pemberdayaan UMKM.
"Kita kaget, ngomong urusan pemberdayaan UMKM ternyata di sini cuman disiapkan tempat kios sedikit, apa yang diberdayakan kalau 4 kios kalau 40 mungkin iya bisa lah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ditanya Dharma soal Teras Cihampelas yang Sekarang Sepi, RK Salahkan Penerusnya
-
Pemkot Surabaya Raih Penghargaan Badan Publik Informatif dalam KI Jatim Awards 2024
-
Komitmen Berkelanjutan, Pemkot Surabaya Wujudkan Pemerataan Akses Layanan Kesehatan
-
Manfaatkan Sistem Informasi Geospasial, Pemkot Surabaya Raih Predikat Emas dari BIG
-
Sejak Diluncurkan, Ribuan Warga Terbantu Program UHC Pemkot Medan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim