SuaraKaltim.id - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, meminta pihak DPRD Kota Samarinda yang menyuarakan terjadinya pemungutan liar (pungli) selama proses penerbitan Izin Membuka Tanah Negara (IMTN) segera membawa bukti dan melaporkan kepadanya.
Ia menyebut dengan membawa minimal 2 alat bukti, pihaknya pasti akan langsung memproses hal tersebut. Ia juga menyadari, ada beberapa anggota DPRD sering melontarkan kalimat tersebut.
Menurutnya, kata-kata itu seolah membenarkan terjadinya pungli pada pengukuran tanah dalam proses IMTN di lingkungan pemerintah kota (Pemkot) dan jajarannya. Namun ia meminta agar oknum DPRD memberi kelengkapan terhadap argumen dan memberikan bukti yang jelas.
"Silakan bawa buktinya, siapapun petugas kami yang melakukannya bawa ke saya dan selama saya di Balai, tidak keluar dinas Insya Allah 1×24 jam akan saya panggil namanya dan saya pastikan dikenakan sanksi," tegasnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin (29/04/2024).
Pria yang akrab disapa AH ini memberi solusi jika ingin melaporkan dilaporkan bisa menulis laporan dengan menyertakan nama petugasnya dan bisa dengan cara lainnya.
Sebab dikhawatirkan jika tanpa bukti yang jelas akan memunculkan isu dan menimbulkan fitnah antar pegawai, sementara dia melihat sejauh ini pegawai memberikan kinerja yang baik.
"Jika tidak ada bukti itu bisa menjadi fitnah, kita begini kasihan pegawai kan sudah bekerja kita tidak boleh menggunakan diksi diduga apa tidak, kalau bisa jangan dengan mudah menggunakan diksi pengurusan diduga ada pungli nanti di tingkat pegawai saling mencurigai saling terjadi kegaduhan di internal sementara yang melontarkan kalimat itu tidak memiliki fakta," terangnya.
Sebagai orang hukum, dia mengingatkan bahwa siapa yang mendalilkan sesuatu maka orang tersebut yang harus membuktikan kalimat tersebut. Artinya oknum legislator diharapkan tidak mengeluarkan kalimat isu yang bisa membuat antar pegawai terganggu.
"Sampaikan kepada anggota dewan tersebut tidak sampai 24 jam saya akan berhentikan pegawainya, jika tidak saya marah mereka tidak berbuat tapi tiba-tiba berkembang narasi seolah-olah ada," ujarnya.
Baca Juga: Samarinda Siap Hadapi Ibu Kota Negara: Bangun 2 Pelabuhan Baru Tanpa APBD!
Lagi dia menyebut anggota dewan tersebut harus mampu mempertanggungjawabkan statementnya. Supaya tidak menduga-duga nanti pemerintah kotanya.
"Itu namanya lempar batu sembunyi tangan kalo omong aja, pastikan juga anggota dewan tersebut juga bersih," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat
-
Seno Aji Ingatkan Pekerja IKN: Rokok di Kamar Bisa Picu Kebakaran