Bank ini juga punya rencana besar untuk terus memperbaiki layanan kepada pelanggan dengan cara-cara digital yang baru. Evita menambahkan, pihaknya punya banyak sumber daya dan teknologi canggih, serta jaringan yang luas. Jadi, kami siap untuk terus berkembang dan membantu ekonomi Indonesia maju.
CIMB Niaga juga menjaga kekuatan finansial dengan CAR sebesar 24,5 persen dan LDR sebesar 84,2 persen. Total asetnya kini Rp 333,0 triliun per 31 Maret 2024, yang menegaskan posisinya sebagai bank swasta besar di Indonesia.
Dana yang disimpan oleh masyarakat di bank ini, atau yang disebut dana pihak ketiga (DPK), naik menjadi Rp248,0 triliun, naik 3,3 persen dari tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa banyak orang mempercayai bank ini untuk menyimpan uang mereka. CASA, yang menunjukkan uang yang bisa digunakan bank setiap saat, juga naik 8,9 persen.
Kredit yang diberikan bank ini naik 6,0 persen menjadi Rp 211,6 triliun. Kenaikan ini banyak didorong oleh usaha-usaha kecil dan menengah yang tumbuh 9,4 persen dan layanan untuk konsumen yang naik 6,9 persen. Kredit untuk pembelian mobil juga naik tinggi, yaitu 15,8 persen.
Di bagian perbankan Syariah, CIMB Niaga Syariah tetap menjadi yang terbesar di Indonesia dengan total pembiayaan Rp 56,2 triliun, naik 15,4 persen dan DPK sebesar Rp 50,6 triliun, naik 2,6 persen. Bank ini terus berusaha meningkatkan dana yang mereka miliki, terutama yang berasal dari komunitas.
Evita juga bangga mengumumkan bahwa hampir 26 persen dari total pembiayaan bank, atau sekitar Rp 54,8 triliun, digunakan untuk mendukung perubahan ke ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
"CIMB Niaga juga terpilih sebagai salah satu dari tujuh bank yang berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersi di Indonesia, sesuai dengan tujuan OJK," katanya lagi.
Adapun sebagai bagian dari corporate citizenship, CIMB Niaga memiliki perhatian besar kepada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karenanya, Perseroan bekerja sama dengan dan United Nations Children's Fund (UNICEF) mendukung upaya
Pemerintah dalam mencegah dan mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Sunscreen Terbaik untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Mulai 18 Ribuan
-
5 Link DANA Kaget untuk Tambahan Belanja, Saldo Rp397 Ribu Langsung Cair
-
5 Link DANA Kaget Terbaru di Hari Minggu, Saldonya Bernilai Rp499 Ribu
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser