SuaraKaltim.id - Sepekan menjelang perayaan Idul Adha 1445 H, penjualan hewan kurban di Samarinda terpantau cukup stabil. Para pedagang juga memastikan kesehatan hewan kurbannya, sebelum diperjualbelikan kepada para konsumen.
Terpantau di Jalan Ahmad Wahab Syahranie, Samarinda, beberapa pedagang hewan kurban tengah menunggu customernya datang. Selain itu, para pekerja di sana juga memberi makan sapi dan kambing hingga membersihkannya sebelum diperjualbelikan.
Pedagang hewan kurban di Samarinda, Dafi mengutarakan, bagaimana penjualan hewan kurbannya mendekati hari raya Idul Adha.
"Alhamdulillah penjualan aman, dan cukup stabil. Kurang lebih sama dengan tahun lalu," ujar Dafi, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (13/06/2024).
Dafi mengaku, supplier hewan kurbannya berasal dari luar daerah. Mulai dari NTT, Kupang, Sulawesi, Blitar, hingga Jember.
Stok yang disiapkannya pun cukup banyak. Setidaknya ada 200 lebih sapi dan kambing yang nantinya diperjualbelikan ke masyarakat Samarinda.
"Yang terjual sudah 100 ekor, baik itu sapi maupun kambing. Yang beli dari kalangan masyarakat, pengurus masjid, perusahaan tambang juga ada," ungkapnya.
Mayoritas hewan kurban milik Dafi sudah banyak yang dipesan oleh pelanggannya. Meski demikian, ia tetap menjual stok-stok sapi maupun kambing hingga hari H Iduladha nanti pada 17 Juni 2024.
Soal harga, Dafi menyebut harga hewan kurban di lapaknya cukup bervariasi, tergantung jenis dan bobot hewan. Harga sapi berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 90 juta, sedangkan harga kambing berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 6 juta.
Baca Juga: Honor Rp 1 Juta per Bulan! KPU Samarinda Buka Lowongan 2.294 Pantarlih Pilkada 2024
"Sapi mulai dari harga Rp 15 - 20 juta, dan yang paling mahal sempat terjual Rp 90 juta, itu yang sapi limousin. Kemudian untuk kambing, kisarannya Rp 3 - 6 juta saja," kata Dafi.
Dafi meyakinkan para pembeli bahwa hewan kurban di lapaknya telah disuntik vitamin dan diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan untuk memastikan kelayakannya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran PMK yang marak terjadi.
"Semua sapi dan kambing di sini, diberikan suntik vitamin agar daya tahan tubuhnya bagus. Insyaallah semuanya aman," imbuhnya.
Meski sempat mengalami penurunan omzet di awal tahun akibat pandemi Covid-19, Dafi optimistis omzetnya tahun ini akan mencapai Rp 3 miliar lebih. Ia pun berharap para pedagang hewan kurban lainnya dapat menjaga kualitas dan kesehatan hewan kurban mereka agar tercipta rasa aman dan nyaman bagi para pembeli.
"Pesan untuk seluruh pedagang, semoga lancar, laris manis, serta mendapat keberkahan dari penjualan sapi dan kambingnya," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Terbaru di Hari Minggu, Saldonya Bernilai Rp499 Ribu
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan