SuaraKaltim.id - Pantai Nipah-nipah yang ada di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Presrasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudyaan dan Pariwasata (Disbudpar) PPU, Andi Israwark Latief belum lama ini.
"Capaian masuk 50 besar sangat luar biasa, karena bisa lolos dari total 6.016 desa wisata di seluruh Indonesia," ujarnya, disadur dari ANTARA, Selasa (02/07/2024).
Ia melanjutkan, keberhasilan itu menjadi bukti potensi Pantai Nipah-nipah sebagai kunjungan wisata yang baik dan menarik, apresiasi diberikan kepada pihak yang sudah bekerja keras dalam melakukan akselerasi pengembangan destinasi wisata di kawasan itu.
Ia mengatakan, Disbudpar Kabupaten PPU melakukan persiapan kedatangan Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno untuk proses evaluasi (visitasi) dan penilaian dewan juri.
Ia menuturkan, Disbudpar Kabupaten PPU melakukan koordinasi dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis), pelaku usaha dan semua pihak terkait di Kelurahan Nipah-nipah untuk mempersiapkan proses evaluasi dan penilaian Pantai Nipah-nipah.
"Koordinasi dengan sejumlah pihak terkait dilakukan untuk persiapan proses evaluasi yang dilakukan Menparekraf dan dinilai langsung oleh dewan juri," jelasnya.
"Kami persiapkan dengan matang, agar dapat peringkat pertama pada setiap pemenuhan kriteria yang ditetapkan pelaksana kegiatan," tambahnya.
Lima kriteria yang bakal dinilai, yaitu daya tarik wisata, fasilitas pendukung memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan (amenitas) digitalisasi, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM), serta kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit (resiliensi).
Baca Juga: Mengapa Harga Tanah di Ibu Kota Nusantara Melonjak Tajam?
Nominasi desa wisata terbaik mendapatkan pendampingan yang bertujuan mengoptimalkan potensi, memperkuat tata kelola destinasi dan memastikan keberlanjutan lingkungan maupun wisata agar terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang.
Pendampingan yang diberikan Kemenparekraf itu, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM, membantu sistem tata kelola yang baik dan untuk memperoleh aksesibilitas kemitraan.
"Tahapan visitasi dan penilaian lapangan dewan juri dilakukan pada Juni-Agustus 2024, dan diikuti rapat penjurian akhir, serta malam puncak penganugerahan pada September 2024," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Terbaru di Hari Minggu, Saldonya Bernilai Rp499 Ribu
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan