SuaraKaltim.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Samarinda melakukan antisipasi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), menggunakan 'joki' saat tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Isu pantarlih yang memakai jasa joki ini, cukup ramai diperbincangkan di setiap daerah. Pasalnya, petugas tersebut bisa saja melimpahkan tugasnya kepada orang lain, untuk melakukan tahapan coklit.
Menyikapi hal itu, Komisioner Bawaslu Samarinda Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu, Imam Sutanto angkat bicara mengenai isu pantarlih yang menggunakan joki.
"Sejauh ini, kami belum menemukan petugas pantarlih yang memakai joki ya," kata Imam, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (15/07/2024).
Dalam hal ini, Bawaslu Samarinda selalu mengupayakan pengawasan di lapangan, sebagai antisipasi ditemukannya petugas yang lepas dari tanggung jawabnya.
"Kami berikan arahan ke mereka, jangan sampai ada yang joki, kemudian stiker coklit juga harus ditempelkan, kemudian apabila ada DPT yang meninggal dunia, itu harus dihapus dari daftar DPT," paparnya.
Ia menambahkan, proses tahapan coklit masih berlangsung hingga 24 Juli 2024. Sampai saat ini, Imam menyatakan bahwa proses berjalan dengan normal dan lancar.
Selain itu, Imam juga meminta kepada seluruh masyarakat Samarinda, agar bisa terlibat dalam melakukan pengawasan saat proses coklit berlangsung.
"Kami imbau jika ada temuan masyarakat terkait petugas yang melanggar ketentuan, bisa laporkan ke kami," bebernya.
Baca Juga: Samarinda: 240 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terlapor di Awal Tahun, Pencegahan Jadi Kunci
Sebagai informasi, Bawaslu Kalimantan Timur (Kaltim) sebelumnya telah mempublikasikan penemuan mereka di beberapa daerah, berkaitan soal kejadian khusus saat proses coklit. Salah satunya temuan petugas pantarlih yang memakai jasa Joki.
"Kami temukan pantarlih yang tidak menjalankan tugasnya seperti melimpahkan tugasnya ke orang lain, yakni di Balikpapan. Kemudian temuan soal stiker coklit yang tidak ditempelkan juga masih ada," kata Galeh Akbar Tanjung selaku Anggota Bawaslu Kaltim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Dari Rp 2,8 Triliun Jadi Rp 1,6 Triliun, APBD Bontang 2026 Kian Tertekan
-
IKN di Depan Mata, DPRD PPU Fokus Kawal Pembenahan Pesisir
-
Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, 1.433 TKD Bontang Gaji Tetap UMK
-
Rudy Ong dan Donna Faroek, Simbol Kuatnya Jaringan Mafia Tambang di Era Awang Faroek
-
Demi Proyek IKN, Reforma Agraria di PPU Dipercepat