Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 30 Juli 2024 | 14:39 WIB
Ilustrasi penipuan link WhatsApp. [Ist]

SuaraKaltim.id - Seorang nasabah di Kota Bontang kehilangan saldo di rekening setelah membuka link di aplikasi pesan WhatsApp. Korban kehilangan uang sebesar Rp 15 juta.

Korban yang menolak namanya dituliskan ini mengaku, kejadian bermula saat anaknya memakai handphone untuk mengerjakan tugas sekolah. Saat itu pihak guru mengatakan akan mengirimkan tugas melalui link, ternyata tidak berselang lama masuk pesan WhatsApp dari pelaku penipuan.

"Waktu menunggu link dari guru, penipu itu mengirim link lewat WA, anak saya pikir itu dari gurunya," katanya, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (30/07/2024).   

Setelah menekan link yang dikirimkan, sang anak memasukkan sejumlah data. Korban baru menyadari aplikasi mobile banking miliknya telah diretas saat menerima notifikasi sejumlah transaksi.

Baca Juga: Terungkap, Selebgram Bontang Dibayar Rp2,1 Juta untuk Promosikan Situs Judi Online

Penipu menguras saldo secara bertahap dan nilainya beragam, mulai dari Rp 4,5 juta, Rp 600 ribu, Rp 2,5 juta, dan Rp 1 juta hingga total kerugian korban mencapai Rp 15 juta. 

"Anak saya pakai ponsel saya. Mau kerjakan tugas yang akan dikirimkan oleh guru. Ternyata itu pesan dari penipu. Tabungan saya ludes Rp 15 juta. Hanya tersisa Rp 50 ribu," ucap korban. 

Dia mengaku kejadian ini bukan yang pertama, sebab Ia juga pernah kehilangan uang di rekening sebesar Rp 3 juta. Ternyata pelaku melakukan pemindahan uang di waktu usai salat subuh dan ada beberapa transaksi pada malam hari.

Berdasarkan informasi yang dia terima, beberapa rekannya juga pernah mengalami hal serupa dan mengalami kerugian sebesar Rp 20 juta.  

"Itu uang saya kumpulkan pelan-pelan buat usaha katering. Teman saya juga jadi korban," sambungnya. 

Baca Juga: Modus Beri Uang Jajan Rp5 Ribu, Kakek 63 Tahun Cabuli 2 Bocah di Bontang

Korban mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Bontang Utara dan ke bank.

"Terus sempat ke Bank juga disebut sebagai kelalaian nasabah," tambahnya. 

Mengkonfirmasi hal itu Kapolsek Bontang Utara Iptu Lukito memang mendengar laporan. Setelah itu korban diminta melapor di Polres. Karena di Mapolsek tidak memiliki alat deteksi. 

"Saya belum dengar sih dari anggota. Tapi biasanya korban diminta langsung lapor juga di Polres. Kita tidak punya alat," ucap Iptu Lukito. 

Jaringan media ini juga kemudian mengkonfirmasi Kasat Reskrim Iptu Hari Supranoto. Kata dia sampai saat ini belum ada menerima laporan kasus penipuan tersebut. Kendati begitu dirinya berharap korban bisa melapor dan akan ditindaklanjuti.

"Belum ada sampai saat ini. Kalau ada pasti kita tindaklanjuti," kata Iptu Hari. 

Dia meminta masyarakat untuk tidak cepat berpengaruh dengan pesan singkat yang mengarahkan mengklik link. Karena bisa jadi itu penipuan. 

"Masyarakat harus lebih hati-hati. Jangan sampai ada mengklik tautan yang asal usulnya tidak jelas," tuturnya.

Load More