SuaraKaltim.id - Program pendidikan gratis hingga jenjang S3 yang digagas pasangan bakal calon gubernur Rudy Mas'ud-Seno Aji mendapat sorotan dari pengamat pendidikan sekaligus akademisi Universitas Mulawarman, Prof. Ir. Bohari Yusuf.
Bohari menilai, program tersebut penting bagi kemajuan pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim) dan berpotensi meningkatkan angka partisipasi pendidikan. Namun, ia mengingatkan, janji tersebut bisa berakhir tanpa hasil signifikan jika tidak didukung perencanaan yang matang.
"Pelaksanaan program ini harus terstruktur, tidak sporadis. Harus sistematis dengan perencanaan yang tepat. Jika terwujud, dampaknya akan luar biasa bagi Kaltim," kata Bohari, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Minggu (08/09/2024).
Saat ini, angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi di Kaltim hanya 34 persen, dibandingkan APK tingkat SMA yang mencapai 80 persen. Bohari menegaskan, mayoritas anak-anak Kaltim belum mengakses pendidikan tinggi. Jika program pendidikan gratis hingga S3 ini terealisasi dengan baik, APK perguruan tinggi di Kaltim bisa melonjak.
Baca Juga: Menghadapi Pilgub 2024: Hadi Mulyadi Ajak Relawan Bergerak dan Awasi Politik Uang
"Contohlah Yogyakarta, yang telah mencapai APK 70 persen. Angka ini menunjukkan bahwa peningkatan partisipasi pendidikan dapat dicapai dengan kebijakan yang tepat," jelasnya.
Tentu saja, program pendidikan gratis hingga S3 ini membutuhkan dukungan finansial yang besar. Namun, dengan 20 persen anggaran pendidikan dari APBD Kaltim yang mencapai hampir Rp 5 triliun, Bohari optimis bahwa dana tersebut cukup untuk merealisasikan program itu.
"Perlu hitung-hitungan yang matang terkait jumlah siswa dan mahasiswa, alokasi dana APBD, serta sistem yang digunakan seperti apa. Implementasinya betul-betul berdasarkan data, lalu dihitung, disusun dan diskenariokan. Jadi efisiensinya tinggi. Tidak asal-asalan, ada hitung-hitungannya," paparnya.
Bohari juga membandingkan program ini dengan Beasiswa Kaltim Tuntas yang digagas pasangan petahana, Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Selama lima tahun sejak 2019, Pemprov Kaltim telah mengalokasikan Rp 1,2 triliun untuk beasiswa, dengan jumlah penerima mencapai 176.653 orang.
"Jumlah beasiswa yang diberikan tahun ini Rp 375 miliar, lalu kita tambah lagi di APBD Perubahan 2023 sebesar Rp 125 miliar. Sehingga total keseluruhan sejak 2019 mencapai Rp 1,2 triliun,” terang Isran Noor beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Komitmen Muhammad Faisal untuk MTQN ke-30: Promosi dan Dokumentasi Kaltim Diperkuat
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
-
5 Sepatu Lari Lokal Mulai Rp100 Ribuan, Tampil Stylish Bikin Olahraga Jadi Trendi
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
-
PMI Manufaktur RI Anjlok, Menko Airlangga: Industriawan Lagi Pesimistis!
Terkini
-
Cara Aman Dapatkan Dana Kaget: Jangan Asal Klik Link!
-
Menjelajah Alam Penajam, Menggairahkan Wisata di Kawasan Penyangga IKN
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Link DANA Kaget Rp360 Ribu Terbaru Ada di Sini!
-
Link DANA Kaget Malam Ini Rabu 2 Juli 2025, Sisa Saldo Rp153 Ribu Menanti
-
Jalan Rusak Bukan Takdir, Gubernur Kaltim Bawa Aspirasi ke Pusat