Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 08 November 2024 | 12:00 WIB
Cabup dan Cawabup saat Debat Pilkada PPU. [Ist]

SuaraKaltim.id - Debat Pilkada Calon Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) tahun 2024 baru-baru menjadi sorotan dan viral di media sosial (Medsos). Debat yang berlangsung pada Kamis (31/10/2024) malam di Gedung Dome Anden Oko, Penajam ini menjadi viral karena tiga pasangan calon bupati dan wakil bupatinya.

Dalam video yang beredar, terdapat cuplikan yang mengharuskan para paslon untuk bertanya kepada para paslon lawan. Namun, saat diberi kesempatan untuk bertanya, ada tiga pasang calon yang sengaja tidak mengajukan pertanyaan.

Ketiganya terlihat seolah ingin berdebat dengan aman dan tanpa ada persaingan yang berlebihan. Sehingga, kualitas debat yang ada di Pilkada PPU 2024 ini hanya sekedar monoton dan tidak menarik.

Padahal debat memang dibuat untuk beradu gagasan dan visi misi yang tepat bagi seorang pemimpin saat memimpin daerahnya.

Baca Juga: Debat Pilgub Kaltim 2024, KPU Lindungi Panelis dari Potensi Intervensi Paslon

Alhasil, terdapat tiga pasangan calon yang memilih untuk menyudahi forum perdebatan dengan tidak ada pertanyaan kepada lawan.

Hingga akhirnya, ada satu pasangan calon yang mengambil kesempatan untuk bertanya yakni pasangan nomor urut 4 Hamdam-Ahmad Basir.

Netizen yang menyaksikan video tersebut pun menjadi ikut kesal karena KPU sudah mempersiapkan debat, tetapi sengaja tidak dilakukan dengan maksimal.

Ngapain ada debat tujuan debat kan dipertanyakan apa yg dilakukan apa bila menang,” tulis netizen.

Buang buang anggaran... Klo semua tmn mending ga usah maju bersaing buat JD pemimpin... Berasa seperti dwarung kopi para kontestan,” tambah netizen.

Baca Juga: Paslon Rudy-Seno dan Isran-Hadi Siap Adu Gagasan Soal Pembangunan di Debat Pilgub Kaltim

Ngapain debat kalo gitu , nongkrong aja,” jelas netizen.

Kalau begitu diundi saja…. Ngapain menghabiskan banyak uang untuk pemilu,” tulisnya.

Nomor 4 paling tepat, tau fungsi debat,” tambah netizen.

Kontributor : Maliana

Load More