SuaraKaltim.id - Akademisi Universitas 17 Agustus Samarinda (Untag), Wesley Hutasoit angkat bicara soal angka partisipasi pemilih di Kalimantan Timur (Kaltim) yang tak sesuai harapan. Jika dibandingkan dengan target 79,81 persen sesuai dengan angka partisipasi pemilih saat Pilpres Februari 2024 lalu, turun menjadi 69,89 persen.
Hal itu disampaikan Wesley, Kamis (12/12/2024) kemarin, di Samarinda. Namun, penurunan angka tersebut justru bukan suatu yang mengejutkan bagi Wesley.
"Hal ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Tingkat partisipasi pemilih sangat dipengaruhi oleh kualitas sosialisasi dan kolaborasi," ujar Wesley, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu (15/12/2024).
Data KPU Kaltim mencatat, partisipasi tertinggi berada di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sebesar 80,6 persen dan Penajam Paser Utara (PPU) sebesar 79,6 persen. Sementara, dua kota yang menjadi lumbung suara yakni Samarinda hanya 59,7 persen dan Balikpapan sebesar 60,5 persen.
Baca Juga: Tertunda Sejak November, Pembentukan AKD DPRD Kaltim Tunggu Finalisasi
Menurut Wesley, sosialisasi harusnya dilakukan dengan optimal dan melibatkan berbagai pihak, seperti tokoh masyarakat dan organisasi pemuda. Padahal, kota umumnya memiliki akses informasi lebih baik.
"Seharusnya, kota-kota besar dengan akses informasi lebih luas memiliki tingkat partisipasi tinggi. Namun, kenyataannya malah sebaliknya" jelasnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bilang Wesley. Mulai dari pendatang, anak muda, atau masyarakat yang lebih kritis dalam menilai latar belakang calon yang berkompetisi.
Dari hal tersebut, sosialisasi harus dilakukan jauh sebelum tahapan resmi Pilkada dimulai. Hal ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap pemilu. Selain itu, penting juga mengatasi tantangan hoaks dan disinformasi yang sering memengaruhi preferensi pemilih.
"Informasi yang tidak valid bisa membuat masyarakat ragu atau bahkan mengubah pilihannya. Pada akhirnya, kebingungan ini dapat memicu meningkatnya angka golput," tambah Wesley.
Baca Juga: Ke MK, Isran-Hadi Resmi Gugat KPU Kaltim Soal Hasil Pilgub 2024
Wesley juga menegaskan, tingkat partisipasi politik mencerminkan kedewasaan demokrasi suatu daerah. Pilkada tidak hanya sekadar memilih pemimpin, tetapi juga menjadi indikator kematangan masyarakat dalam menjalankan nilai-nilai demokrasi.
"Dibutuhkan strategi kolaboratif antara KPU, Bawaslu, dan berbagai elemen masyarakat untuk mengedukasi warga. Jika tidak, kita akan terus menghadapi partisipasi yang stagnan atau bahkan menurun," jelasnya.
Kendati demikian, KPU Kaltim melalui Komisioner KPU Kaltim Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, Abdul Qoyyim Rasyid mengklarifikasi bahwa tingkat partisipasi pemilih Kaltim saat ini lebih baik dari periode lalu.
Baginya, dengan semakin banyaknya informasi yang beredar, masyarakat harus dibimbing untuk dapat membedakan informasi yang valid agar demokrasi berjalan lebih baik.
"Tingkat partisipasi pemilih pada tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 21,73 persen dibandingkan periode lalu," kata Qoyyim.
Berita Terkait
-
Beri Sambutan, Gibran Tak Paham Penggunaan 'Para' Jadi Sorotan: Sekelas Wapres kok Gini...
-
Segini Harta Kekayaan Ramzi Versi LHKPN Resmi KPK, Menang Pilkada dan OTW Jadi Wakil Bupati Cianjur
-
Pernah Muncul di Majalah saat Kecil, Sikap Lady Aurellia Pramesti Jadi Sorotan: Pantas Anak Mami
-
Pilkada Serentak 2024 Usai, Ray Rangkuti Beberkan Harapan Masyarakat ke Kepala Daerah Terpilih
-
Dalih Tingginya Angka Golput Saat Pilkada, Elite Politik Dengungkan Kepala Daerah Dipilih DPRD
Terpopuler
- Ancaman Terkait Gus Miftah Jadi Kenyataan, Video Aib Clara Shinta Kini Disebar
- Rafael Alun Part 2? KPK Didesak Periksa Dedy Mandarsyah Ayah Mahasiswa Biang Kerok Penganiayaan Dokter
- Latar Belakang Irfan Hakim yang Didesak Gantikan Gus Miftah: Lulusan Fakultas Dakwah, Anak Juragan Haji
- Elkan Baggott: Sampai Bertemu Lagi
- Turun dari Toyota Alphard, Gaya Cipika-cipiki Gus Miftah dan Mayor Teddy Jadi Sorotan
Pilihan
-
Jokowi Effect dan Selisih Suara Besar Warnai Sengketa Pilgub Kaltim
-
Presiden Prabowo Akan Mulai Berkantor di IKN pada 2028, Analis: Belum Tentu Ibu Kota Pindah
-
Tingkat Partisipasi Pemilih di Kaltim Jadi Sorotan: Kota Besar Kalah dari Daerah
-
Syarat dan Visa yang Dibutuhkan untuk Kerja di Australia, WNI Bisa Lamar!
-
Sejarah! Jay Idzes, Pemain Timnas Indonesia Pertama Cetak Gol di Liga Italia
Terkini
-
Wamenkop Resmikan Koperasi Kaum SI Kaltim, Kolaborasi Perkuat Ekonomi Rakyat
-
Jokowi Effect dan Selisih Suara Besar Warnai Sengketa Pilgub Kaltim
-
Presiden Prabowo Akan Mulai Berkantor di IKN pada 2028, Analis: Belum Tentu Ibu Kota Pindah
-
Tingkat Partisipasi Pemilih di Kaltim Jadi Sorotan: Kota Besar Kalah dari Daerah
-
Program PTSL Capai 95,7%, Menteri Nusron Wahid Serahkan Sertipikat di Kaltim