SuaraKaltim.id - Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) kembali menggelar aksi di depan Kantor Gubernur dalam mengusut kasus pembunuhan di Dusun Muara Langon, Desa Muara Kate, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser.
Aksi ini dilakukan setelah satu bulan belum ada kejelasan yang menyebabkan melayangnya nyawa Rusel (60) tahun dan Anson (55) tahun mengalami penganiayaan berat pada Jumat (15/11/2024) lalu.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WITA pada saat masyarakat melakukan penjagaan di pos yang mereka inisiasi sendiri. Penjagaan tersebut dilakukan sebagai respons atas lemahnya peran pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menindak tegas penggunaan jalan umum, oleh truk pengangkut batubara yang melintasi jalan negara, sehingga membahayakan keselamatan masyarakat.
Adapun tuntutan yang mereka suarakan yakni, segera melakukan penegakan sesuai Perda Kaltim No. 10 tahun 2012 terhadap PT. Mantimin Coal Mining (MCM) yang melanggar larangan dan kewajiban dengan melintasi jalan umum untuk pengangkutan batu bara.
Baca Juga: Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
Karena, seharusnya tugas pemerintah daerah, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) bertanggungjawab secara moril untuk mendesak Kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut dengan selalu memberikan laporan perkembangan kasus kepada Masyarakat Kaltim.
Maka dari itu, KMS Kaltim mengecam dan mengutuk keras tindakan brutal dan tidak manusiawi yang telah menyebabkan pembunuhan terhadap masyarakat Desa Muara Kate, yang hanya memperjuangkan lingkungannya terhadap penolakan pengangkutan truk batu bara lewat jalur umum.
"Kami menuntut pemerintah untuk serius menangani kasus ini. Sampai hari ini, meski sudah lebih dari 30 hari, belum ada tersangka yang ditetapkan," ujar Koordinator lapangan KMS, Putu, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Rabu (18/12/2024).
KMS Kaltim juga telah mengirimkan surat somasi kepada berbagai instansi, termasuk Komnas HAM, LPSK, dan kepolisian, namun belum mendapat respons memuaskan.
"Kekecewaan jelas ada. Surat dan laporan sudah kami kirim ke berbagai pihak, bahkan media sosial pun di mana-mana menyuarakan soal itu. Jika keterangannya bahwa tidak tahu informasi, mungkin kerjanya di rumah kali." tambahnya.
Baca Juga: AMAN Kaltim: Copot Kapolres Paser, Tuntaskan Kasus Penyerangan di Muara Kate
Putu juga menyoroti dugaan keterkaitan antara kasus di Muara Kate dengan kasus serupa di Kalimantan Selatan (Kalsel). Di Kalsel, saksi kunci dalam kasus pertambangan diduga dibunuh, dan izin tambang di wilayah tersebut kembali diterbitkan setelah sebelumnya dicabut.
Berita Terkait
-
Femisida Intim di Balik Pembunuhan Jurnalis Juwita oleh Anggota TNI AL
-
Pembunuhan Jurnalis Juwita: Denpom AL Balikpapan Bergerak Cepat, Motif Pembunuhan Masih Misteri
-
Oknum TNI AL Diduga Bunuh Jurnalis di Kalsel, Legislator PKS Desak PTDH
-
Jurnalis Perempuan Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Menteri PPPA: Hukum Seberat-beratnya
-
Mabes TNI Buka Suara, Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita akan Dibongkar Tuntas
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Pemprov Kaltim Usulkan 4 Lokasi Sekolah Rakyat, Ini Daftarnya!
-
BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Banjir Rob di Kaltim Saat Lebaran
-
Tol IKN Beroperasi, Pemudik Roda Empat di Pelabuhan Kariangau Justru Meningkat 181 Persen
-
Arus Mudik Meningkat, 33 Bus AKAP Beroperasi dalam Sehari di Terminal Samarinda Seberang
-
Banjir Bandang di Berau, Pemprov Kaltim Salurkan Bantuan Logistik untuk Sembilan Desa Terdampak