SuaraKaltim.id - Kasus penganiayaan tragis terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Kamis (19/12/2024) sore. Seorang pria bernama Aluh ditemukan tewas bersimbah darah di teras rumahnya setelah diduga menjadi korban penganiayaan yang melibatkan seorang ayah dan anak.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kecamatan Loa Janan Ilir, sekitar pukul 17.00 WITA. Tubuh korban ditemukan tergeletak di dinding teras rumahnya dengan sejumlah luka serius di leher, badan, dan tangan. Luka tersebut diduga disebabkan oleh serangan menggunakan senjata tajam.
Kejadian ini terungkap melalui video amatir yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, korban terlihat terkapar di teras rumahnya dalam kondisi berlumuran darah. Informasi dari saksi mata mengungkapkan bahwa peristiwa ini diawali dengan pertengkaran yang tiba-tiba berubah menjadi aksi penganiayaan.
Salah satu saksi, Fiky Juanda, mengaku sedang berkumpul bersama korban dan kedua pelaku sebelum insiden berdarah itu terjadi.
"Awalnya kami berkumpul bersama, tapi tiba-tiba mereka berkelahi. Korban langsung diserang dengan senjata tajam. Saya langsung kabur karena takut," ujar Fiky, melansir dari KaltimToday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (20/12/2024).
Perkelahian awal disebutkan terjadi di sebuah lapangan dekat rumah korban. Korban sempat mencoba menyelamatkan diri dengan berlari ke rumahnya. Namun, upaya tersebut gagal karena ia ditemukan tewas di teras rumahnya dengan luka parah akibat senjata tajam.
Polisi dari Satreskrim Polresta Samarinda bersama tim inafis langsung mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi. Selama proses olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dua bilah senjata tajam berupa mandau dan celurit yang diduga digunakan oleh pelaku untuk menyerang korban.
Kedua pelaku, yang diidentifikasi berinisial IW dan AL, diduga merupakan ayah dan anak. Motif dari penganiayaan tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
"Polisi masih mendalami motif dari penganiayaan ini. Kami juga telah mengamankan barang bukti berupa dua senjata tajam dan melakukan olah TKP untuk mengumpulkan petunjuk lainnya," ucap seorang petugas dari Polresta Samarinda.
Baca Juga: Lahan Kosong di Samarinda Jadi Tempat Dugaan Aktivitas Ilegal, Jarum Suntik Ditemukan
Setelah proses olah TKP selesai, jenazah korban dievakuasi ke rumah sakit setempat untuk dilakukan visum dan autopsi. Proses ini bertujuan untuk memastikan penyebab kematian serta mengumpulkan bukti-bukti medis yang dapat memperkuat proses penyelidikan.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk saksi mata yang berada di lokasi kejadian. Hingga kini, pihak kepolisian masih mengumpulkan informasi dan keterangan dari para saksi untuk mengungkap latar belakang dan motif di balik penganiayaan ini.
Hingga berita ini diturunkan, motif penganiayaan yang melibatkan ayah dan anak tersebut masih belum diketahui secara pasti. Polisi terus menggali informasi dari para saksi dan keluarga korban untuk mengungkap penyebab utama dari insiden tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Lima Pemuda Diamankan Usai Viral Tunggangi Penyu di Derawan
-
Bulog Pastikan Stok Beras Samarinda Aman hingga Akhir Tahun
-
IKN dalam Ancaman Narkoba? Polres PPU Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pengedar
-
Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Nikmati Hasil Panen Lebih Manis
-
662 Kasus Kekerasan Tercatat di Kaltim, Mayoritas Korbannya Anak