SuaraKaltim.id - Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) menunjukkan peran strategisnya dalam industri minyak dan gas (migas) nasional sepanjang 2024.
Wilayah ini menyumbang 12 persen dari total lifting minyak nasional dengan capaian sebesar 68.521 barel per hari (BOPD) dari total 571.658 BOPD.
Sementara di sektor gas, kontribusinya mencapai 29 persen dari lifting gas nasional, atau setara dengan 1.596 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dari total 5.549 MMSCFD.
Menurut Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Azhari Azhar, capaian lifting minyak dan gas di Kalsul sudah mendekati target yang ditetapkan dalam APBN 2024. Hal itu diungkapkan Koordinator Operasi SKK Migas Kalsul, Damar Setyawan, di Balikpapan, Jumat (27/12/2024) kemarin.
Baca Juga: Tiga dari Delapan BUMD Kaltim Butuh Penanganan Khusus, Ini Rencana Pemprov
“Untuk minyak, capaian 68,5 ribu BOPD ini telah mencapai 96,41 persen dari target 71,1 ribu BOPD. Sementara lifting gas berhasil mencapai 99,07 persen dari target 1.611 MMSCFD,” ucap Damar Setyawan dikutip dari ANTARA, Minggu (29/12/2024).
Lifting Migas: Proses dan Distribusi
Lifting migas mengacu pada minyak dan gas yang telah siap jual setelah melalui proses pemurnian, seperti pemisahan dari air, lumpur, pasir, atau pengotor lain.
Dalam kasus gas alam cair (LNG), gas karbon dioksida dan hidrogen sulfida juga dipisahkan terlebih dahulu. Setelah bersih, minyak dan gas ini siap diangkut ke pembeli melalui berbagai metode transportasi.
Damar menjelaskan, antara Januari hingga November 2024, distribusi migas dari fasilitas pemrosesan di Kalsul dilakukan melalui 119 pengapalan dengan tanker, 43 pengangkutan dengan ponton (barge), 43 pengiriman lewat pipa, dan 1.574 pengangkutan dengan truk.
Baca Juga: Golput di Balikpapan Tinggi, Partisipasi Pemilih Capai 60 Persen
Beberapa rute utama distribusi migas meliputi pengiriman minyak mentah dari sumur Pertamina di Murung Pudak, Kalimantan Selatan, ke Kilang Pertamina RU V di Balikpapan melalui pipa, serta pengiriman gas untuk PLTG Samberah di Kutai Kartanegara dari LNG Badak di Bontang. LNG Badak juga menjadi salah satu terminal utama untuk ekspor migas ke luar negeri.
Berita Terkait
-
Skandal Vonis Lepas Minyak Goreng: Istri Hakim hingga Sopir PN Jakpus Diperiksa Kejagung
-
17 Mod BUSSID Truck Kalimantan Terbaru 2025, Siap Libas Jalanan
-
Rugikan Negara Rp 193,7 Triliun, Kejagung Kembali Periksa 12 Saksi Dugaan Korupsi Minyak Pertamina
-
Kalsel Selamatkan Ikan Lokal: 36.000 Benih Ditebar! Ini Dampaknya Bagi Anda
-
Istri Sah Ngamuk Bergelantungan di Mobil Pajero Sport Gara-gara Suami Ketahuan Selingkuh
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN