SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong pengembangan desa wisata berbasis pertanian dan peternakan sebagai bagian dari penguatan ekonomi masyarakat.
Desa wisata yang berbasis agro dinilai dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar sekaligus meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Saat ini, banyak desa wisata di Kaltim yang mengandalkan sektor pertanian sebagai daya tarik utama. Beberapa desa menawarkan pengalaman wisata musiman, seperti panen jagung ketan dan berbagai sayuran segar.
Selain itu, petani yang selama ini hanya menjual hasil panennya ke kota kini memiliki peluang untuk memasok produk mereka ke sektor pariwisata.
Baca Juga: Perguruan Tinggi Dapat Izin Tambang, Ancaman bagi Independensi Akademik?
Di Kutai Kartanegara (Kukar), misalnya, beberapa desa sudah mulai mengembangkan konsep wisata berbasis agro. Para wisatawan juga bisa menikmati pemandangan alam dan ikut serta dalam aktivitas pertanian.
“Selain kampung, ada juga sayuran dan tempe yang bisa dikembangkan di desa wisata. Saya pernah panen jagung ketan di salah satu desa wisata di Kukar. Tanamannya bagus, termasuk tomat dan sayuran lainnya,” ujar Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (13/02/2025).
Selain pertanian, konsep ini juga mencakup peternakan skala kecil, seperti budidaya ayam petelur dengan sistem kandang mini yang lebih efisien.
Dengan luas kurang dari 5 meter persegi, kandang tingkat ini mampu menampung sekitar 333 ekor ayam petelur yang dapat menghasilkan telur setiap hari.
“Sekarang ada model ayam petelur yang tidak butuh kandang besar, cukup dengan sistem tingkat di lahan kecil. Jika ini dikembangkan dan diberi bantuan, hasilnya bisa luar biasa,” katanya.
Baca Juga: Gantikan Saefuddin Zuhri, Abdul Giaz Janjikan Perubahan di DPRD Kaltim
Ke depan, desa wisata berbasis pertanian dan peternakan bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Petani dan peternak memiliki peluang besar untuk meningkatkan produksi mereka, baik untuk konsumsi masyarakat maupun untuk mendukung kebutuhan sektor pariwisata.
Berita Terkait
-
Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC, Begitu Tiba dari Yordania
-
Bali Mau Jadi Seperti Israel? Gubernur Koster Usulkan Revolusi Pertanian Berbasis Teknologi!
-
Panen Raya Padi 2025 Sangat Tinggi, Pengamat Menyatakan Publik Layak Memberikan Apresiasi
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
Mentan Amran Teken MoU Pertanian dengan Yordania, Disaksikan Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Farid Nurrahman tentang Jembatan Mahakam 1: Jika Melewati Umur Strukturnya, Harus Dibangun Baru
-
64 Ribu Wisatawan Kunjungi IKN, Balikpapan Jadi Titik Transit Utama
-
Pertamina Gandeng Bengkel Resmi untuk Tangani Motor Berebet di Bontang
-
Tak Perlu Jauh-jauh, Liburan Seru Saat Long Weekend Bisa Dinikmati di Samarinda
-
Tahap II Pembangunan IKN Dimulai, Pemerintah Gelontorkan Rp 48,8 Triliun dari APBN