Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 30 Maret 2025 | 19:06 WIB
Kapal ferry dari pelabuhan Kariangau Balikpapan menuju PPU nampak masih dipenuhi pemudik meskipun telah melalui puncak arus mudik. [ANTARA/Aditya Nugroho]

SuaraKaltim.id - Kepala Satuan Pelayanan Pelabuhan Kariangau Balikpapan, Karolus Makin, mengungkapkan bahwa beroperasinya Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) secara fungsional tidak berdampak pada penurunan jumlah pemudik yang menggunakan Pelabuhan Ferry Kariangau untuk menuju Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan kendaraan roda empat.

Hal itu disampaikannya saat berada di Balikpapan, Sabtu (29/03/2025) kemarin.

"Pada puncak arus mudik, tepatnya H-3 menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, Jumat kemarin, jumlah pengendara roda empat lebih meningkat hingga 181 persen yang menggunakan Pelabuhan Ferry menuju PPU," ujarnya disadur dari ANTARA, Minggu (30/03/2025).

Berdasarkan data dari Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Kariangau, Karolus menyebutkan bahwa pada H-3 tahun 2024, jumlah kendaraan roda empat atau lebih yang menyeberang ke PPU melalui pelabuhan tersebut tercatat sebanyak 915 unit.

Baca Juga: Green Skills Jadi Kunci! Mampukah SDM Lokal Bertahan di Era IKN?

"Dan pada tahun 2025 di periode yang sama mencapai 2.573 kendaraan," tambahnya.

Selain itu, jumlah kendaraan roda dua juga mengalami kenaikan sebesar 83 persen.

Pada periode yang sama tahun sebelumnya, tercatat sebanyak 1.662 unit kendaraan roda dua, sedangkan tahun ini meningkat menjadi 3.035 unit.

Di sisi lain, jumlah penumpang justru mengalami penurunan sebesar 33 persen dibandingkan tahun lalu.

Pada H-3 tahun 2024, jumlah penumpang yang menyeberang mencapai 6.547 orang, terdiri dari 661 penumpang pejalan kaki dan 5.927 penumpang yang berada dalam kendaraan.

Baca Juga: Kasus Penyerobotan Lahan di IKN: Empat Warga Telemow Hadapi Sidang di PN PPU

"Sedangkan untuk tahun ini terdapat hanya 4.401 penumpang dengan rincian 357 penumpang pejalan kaki dan 4.044 penumpang dalam kendaraan," jelasnya.

Pelabuhan Ferry Kariangau tidak hanya melayani rute Balikpapan-PPU yang masih berada dalam Provinsi Kalimantan Timur, tetapi juga rute lintas provinsi seperti Kalimantan Selatan via PPU, Kabupaten Mamuju (Sulawesi Barat), serta Kota Palu (Sulawesi Tengah).

Karolus menjelaskan bahwa pada H-3 tahun ini, jumlah penumpang dengan tujuan Pelabuhan Mamuju mencapai 1.348 orang, terdiri dari 1.180 penumpang pejalan kaki dan 168 penumpang dalam kendaraan.

"Kemudian untuk kendaraan roda dua terdapat 156 unit dan 12 unit untuk kendaraan roda 4 dan di atasnya," ungkapnya.

Sementara itu, untuk tujuan Palu, tercatat sebanyak 449 penumpang, terdiri dari 334 penumpang pejalan kaki dan 115 penumpang dalam kendaraan, serta 41 kendaraan roda dua dan 15 kendaraan roda empat atau lebih.

Karolus menambahkan bahwa kapasitas kapal menjadi faktor utama dalam menentukan jumlah penumpang yang dapat diangkut setiap harinya.

"Kami terus melakukan pemantauan untuk memastikan kelancaran arus mudik, termasuk mengatur jadwal keberangkatan kapal sesuai dengan permintaan penumpang," pungkasnya.

Pelabuhan Kariangau. [Ist]

Sejarah Pelabuhan Kariangau: Dari Pelabuhan Rakyat Hingga Pusat Logistik Kalimantan Timur

Pelabuhan Kariangau, yang terletak di Balikpapan, telah menjadi salah satu infrastruktur penting dalam mendukung aktivitas ekonomi dan logistik di wilayah ini.

Pelabuhan ini tidak hanya melayani angkutan barang dan penumpang, tetapi juga menjadi bagian strategis dalam pengembangan industri dan perdagangan di Kalimantan Timur (Kaltim).

Berikut adalah sejarah singkat perjalanan Pelabuhan Kariangau hingga menjadi salah satu pelabuhan utama di Indonesia.

Awal Mula dan Perkembangan Awal

Pada awalnya, kawasan Kariangau merupakan daerah yang lebih dikenal sebagai pemukiman nelayan dan pelabuhan rakyat yang melayani angkutan lokal.

Aktivitas di pelabuhan ini didominasi oleh kapal-kapal kecil yang mengangkut hasil laut serta kebutuhan pokok bagi masyarakat sekitar.

Seiring waktu, potensi lokasi yang strategis mulai menarik perhatian pemerintah dan investor untuk mengembangkan pelabuhan ini menjadi lebih modern.

Transformasi Menjadi Kawasan Industri

Pada 1990-an, pemerintah mulai melihat kebutuhan untuk mengembangkan sistem transportasi laut yang lebih efisien guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan rencana pengembangan kawasan industri di wilayah tersebut, Pelabuhan Kariangau mulai dikembangkan menjadi terminal peti kemas dan pusat logistik.

Pada awal 2000-an, pembangunan infrastruktur di pelabuhan ini semakin intensif, dengan adanya investasi dari sektor swasta dan pemerintah.

Pelabuhan ini mulai dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat modern, dermaga yang lebih luas, serta akses jalan yang terhubung dengan berbagai kawasan industri dan perdagangan di Balikpapan.

Peran Strategis dalam Ekonomi Kaltim

Dengan pertumbuhan industri dan perdagangan yang pesat di Kaltim, Pelabuhan Kariangau kini berperan penting dalam mendukung distribusi barang dari dan ke wilayah ini.

Sebagai salah satu pelabuhan utama di Kalimantan, Kariangau menjadi titik distribusi bagi berbagai komoditas, termasuk hasil tambang, minyak dan gas, serta produk industri lainnya.

Selain itu, keberadaan Pelabuhan Kariangau juga mendukung program pemerintah dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN), mengingat lokasinya yang strategis dan dekat dengan pusat pembangunan ibu kota baru Indonesia.

Dengan peningkatan kapasitas dan efisiensi operasional, pelabuhan ini diproyeksikan akan semakin berkembang menjadi salah satu pusat logistik terbesar di wilayah timur Indonesia.

Masa Depan Pelabuhan Kariangau

Terus berkembangnya perekonomian dan infrastruktur di Kaltim, Pelabuhan Kariangau diprediksi akan semakin memainkan peran penting dalam mendukung perdagangan domestik maupun internasional.

Rencana modernisasi pelabuhan, peningkatan kapasitas terminal peti kemas, serta konektivitas dengan jalur transportasi darat yang lebih baik akan semakin memperkuat posisi pelabuhan ini sebagai gerbang logistik utama di kawasan timur Indonesia.

Sebagai salah satu aset vital bagi perekonomian Kaltim, Pelabuhan Kariangau diharapkan terus berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan industri, perdagangan, dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Load More