Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 13 April 2025 | 21:19 WIB
Ilustrasi orang utan. [Ist]

SuaraKaltim.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Kementerian Kehutanan dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian orang utan dan ekosistem sekitarnya.

Langkah ini sejalan dengan konsep "forest city" yang mengedepankan pelestarian flora dan fauna.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui pembangunan Pulau Suaka Orang Utan yang berlokasi di Pulau Kelawasan, Teluk Balikpapan.

Prosesi syukuran pembangunan dilakukan pada Rabu (9/4) di Desa Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang termasuk dalam wilayah IKN.

Baca Juga: Banjir di Jantung IKN, Alarm Dini untuk Infrastruktur Penyangga

Hal itu disampaikan oleh Kepala OIKN Basuki Hadimuljono di Nusantara, Kamis (10/04/2025) kemarin.

“Dengan adanya IKN, kawasan Pulau Suaka Orang Utan di Pulau Kelawasan, kini statusnya telah ditingkatkan menjadi kawasan lindung, sehingga memiliki kekuatan hukum dalam pelestarian,” ujar Basuki, disadur dari ANTARA, Minggu (13/04/2025).

Pulau Kelawasan yang mencakup area seluas 14 hektare ini memiliki kekayaan ekologi dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.

Karena potensi tersebut, kawasan ini dikembangkan sebagai habitat yang aman, berkelanjutan, dan edukatif bagi orang utan jantan dominan yang memiliki ciri khas berupa pipi lebar.

Pulau ini dirancang sebagai tempat perlindungan jangka panjang bagi orang utan jantan yang tidak memungkinkan untuk dilepasliarkan kembali ke alam.

Baca Juga: Rudy Mas'ud Bantah Isu Mangkraknya IKN: Pembangunan Masih Berjalan

Untuk menunjang kehidupan mereka, fasilitas yang tersedia dibangun menyerupai habitat alami agar mendorong perilaku alami satwa.

Beberapa fasilitas penting di antaranya adalah shelter sebagai tempat berteduh, feeding platform untuk pemberian pakan harian yang juga dilengkapi dengan kolam air minum, serta area feeding plus yang digunakan untuk perawatan dan pemeriksaan kesehatan orang utan.

“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada Yayasan Arsari Djojohadikusumo atas kegiatan lingkungan ini. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat terus kita lanjutkan dengan lebih baik,” kata Basuki.

Ketua YAD, Hashim Djojohadikusumo, menjelaskan bahwa gagasan pembangunan kawasan tersebut sebagai suaka bagi orang utan yang sudah lanjut usia berangkat dari kenyataan bahwa mereka tidak lagi mampu bertahan hidup di alam bebas.

“Banyak orang utan dewasa yang kalau dilepasliarkan pasti mati karena mereka kesulitan mencari makan, maka kami carikan lingkungan yang nyaman bagi orang utan dewasa di alam yang terbuka, kemudian Pulau Kelawasan menjadi tempat yang cocok setelah dilakukan survei,” tuturnya.

Ilustrasi orang utan. [Ist]

Mengenal Pulau Kelawasan, Habitat Baru Orangutan

Pulau Kelawasan adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Teluk Balikpapan, Selat Makassar, dan secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan.

Lokasi Geografis

  • Pulau ini terletak di Teluk Balikpapan, yang merupakan bagian dari Selat Makassar.
  • Secara astronomis, pulau ini terletak di titik koordinat 1.1069792°S 116.7300547°E, pada aliran sungai Tengin dan sungai Sepaku.

Status Administratif

  • Pulau Kelawasan termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Karakteristik

  • Pulau ini merupakan pulau kecil yang tidak berpenghuni.

Fungsi Terbaru

  • Pulau Kelawasan sedang dikembangkan menjadi suaka orangutan. Hal ini dilakukan sebagai upaya konservasi untuk orangutan yang sudah tidak dapat di lepas liarkan.
  • Pengembangan ini dilakukan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Kementrian Kehutanan, dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo.

Pentingnya Konservasi

  • Pulau ini dipilih karena dianggap sebagai lingkungan yang nyaman bagi orangutan dewasa di alam yang terbuka.
  • Hal ini menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian orangutan, spesies yang dilindungi dan terancam punah.

Dengan adanya penetapan Pulau Kelawasan sebagai suaka orangutan, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya konservasi satwa liar di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Timur.

Load More