Latar Belakang dan Urgensi Pemindahan IKN
Gagasan pemindahan ibu kota bukanlah hal baru, namun momentumnya menguat seiring dengan berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis saat ini. Beberapa urgensi utama di balik proyek IKN Nusantara meliputi:
Kepadatan Penduduk dan Kemacetan: Jakarta sebagai megapolitan terus mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat, menyebabkan kemacetan parah yang merugikan produktivitas dan kualitas hidup.
Beban Infrastruktur: Infrastruktur di Jakarta semakin terbebani oleh populasi yang besar, mulai dari transportasi, air bersih, hingga sanitasi.
Ancaman Bencana Alam: Jakarta rentan terhadap banjir dan penurunan permukaan tanah, yang semakin diperparah oleh perubahan iklim.
Ketidakmerataan Pembangunan: Pemindahan IKN diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di luar Pulau Jawa, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Visi Indonesia Maju 2045: IKN Nusantara dirancang sebagai simbol transformasi Indonesia menuju negara maju yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
Konsep dan Desain IKN Nusantara: Kota Hutan yang Cerdas dan Berkelanjutan
IKN mengusung konsep "Kota Hutan yang Cerdas dan Berkelanjutan" (Smart Forest City).
Baca Juga: Tahap II Pembangunan IKN Dimulai, Pemerintah Gelontorkan Rp 48,8 Triliun dari APBN
Visi ini diterjemahkan dalam desain kota yang memadukan harmonis antara ruang hijau alami Kalimantan dengan teknologi modern. Beberapa elemen kunci dalam konsep IKN Nusantara meliputi:
Ruang Terbuka Hijau: Sebagian besar wilayah IKN akan didedikasikan sebagai kawasan hijau, mempertahankan ekosistem alami Kalimantan dan berfungsi sebagai paru-paru kota.
Transportasi Publik Terintegrasi: Sistem transportasi publik yang modern, efisien, dan ramah lingkungan akan menjadi tulang punggung mobilitas di IKN.
Teknologi Cerdas: Penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan menjadi fondasi dalam pengelolaan kota, mulai dari sistem pemerintahan digital, manajemen energi, hingga keamanan.
Energi Terbarukan: IKN Nusantara ditargetkan untuk sepenuhnya menggunakan sumber energi terbarukan, sejalan dengan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
Desain Berbasis Alam: Arsitektur bangunan dan infrastruktur akan mengadopsi prinsip-prinsip desain biofilik, yang terinspirasi oleh alam dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi