SuaraKaltim.id - Rencana relokasi Pasar Subuh Samarinda yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso memicu protes keras dari para pedagang.
Selama hampir lima dekade, gang kecil sepanjang 50 meter itu telah menjadi pusat aktivitas ekonomi, terutama untuk kebutuhan konsumsi non halal, dan terbentuk secara alami sebagai bagian dari ekosistem sosial kota.
Sebagai bentuk penolakan, puluhan pedagang menggelar aksi di depan Balai Kota pada Selasa, 29 April 2025.
Mereka menilai kebijakan pemindahan tersebut mengancam keberlangsungan pasar yang selama ini telah menjadi simbol komunitas sosial khas Samarinda.
Baca Juga: Dari Samarinda, Seruan Perlawanan terhadap Kekerasan pada Jurnalis Perempuan
Ketua Paguyuban Pasar Subuh, Abdus Salam, menegaskan bahwa keberadaan pasar tidak hanya sebatas lokasi ekonomi, tapi juga memiliki nilai sosial dan budaya yang kuat.
“Kami menolak relokasi karena Pasar Subuh adalah bagian dari identitas sosial Samarinda. Selama ini kami berusaha mandiri di lahan pribadi, menjaga kebersihan, dan memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama untuk konsumsi non-halal. Relokasi bukan solusi, tetapi justru mengancam hak hidup layak kami,” ujar Abdus Salam dalam pernyataan resmi, dikutip Senin, 5 Mei 2025.
Menurut Salam, rencana pemindahan ini berkaitan dengan proyek revitalisasi kawasan Pecinan (Chinatown) yang justru tidak bersentuhan langsung dengan lokasi pasar saat ini.
Ia juga mempertanyakan kejelasan hukum dari rencana tersebut.
Relokasi sendiri telah diwacanakan sejak Oktober 2023, dengan target pemindahan ke Pasar Beluluq Lingau di kawasan Samarinda Utara.
Baca Juga: Diintimidasi dan Tak Dilindungi, Warga Adat Muara Kate Angkat Senjata
Sejumlah pedagang telah menerima sosialisasi dan menyatakan bersedia, meski disertai beberapa catatan.
Asisten Sekretaris Daerah Kota Samarinda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Marnabas Patiroy, memastikan relokasi akan tetap dilaksanakan pada 4 Mei 2025.
"Sejak saat itu saya berupaya memenuhi seluruh kebutuhan dan permintaan pedagang, hingga rencana relokasi sempat tertunda beberapa bulan," kata Marnabas, yang ketika itu menjabat Kepala Dinas Perdagangan Samarinda.
Ia menjelaskan, Pemkot telah menyiapkan infrastruktur yang layak di lokasi baru, termasuk pembangunan 100 kios lengkap dengan fasilitas dasar seperti penerangan, drainase, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Relokasi ini, kata Marnabas, juga bagian dari upaya penataan pasar agar fungsi distribusi barang lebih terfokus.
“Kalau semua pedagang berkumpul di satu tempat, tidak tertata, masyarakat juga bingung. Kita ingin ada pembagian fungsi pasar yang jelas. Misalnya, kalau mau cari pakaian, bisa ke Pasar Pagi. Mau belanja sayur segar dan murah, ke Pasar Segiri. Mau cari oleh-oleh, ke Citra Niaga. Itu yang sedang kita bangun,” jelasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Review dan Harga Skincare NAMA Milik Luna Maya: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- Nasib Pemain Keturunan Indonesia Cucu Sultan Kini Berstatus Pengangguran
- 5 Mobil Murah Mulai 10 Jutaan: Tampilan Mewah, Cocok untuk Keluarga
- Rahasia Kulit Sehat Dr Tompi: 3 Langkah Skincare yang Bisa Kamu Ikuti di Rumah
- 3 Motor Cruiser Murah Bertampang Ala Harley-Davidson: Gunakan Mesin V-Twin, Harga Setara Honda PCX
Pilihan
-
Pegawai Bank Indonesia Bunuh Diri Diduga karena Tekanan dan Beban Kerja, Posisi Asisten Manager
-
7 Rekomendasi HP Samsung Rp1 Jutaan: Kamera Resolusi Tinggi, Baterai Tahan Berhari-hari
-
15 Ucapan Terbaik untuk Orang Berangkat Haji agar Diberi Kemudahan dan Keberkahan
-
Review Skincare NAMA Milik Luna Maya, Multifungsi Punya Kandungan 100x Vitamin C
-
BYD Kembali Pangkas Harga, Bos GWM Geram: Bagaimana Kualitas Mobil Bisa Terjamin?
Terkini
-
DANA Kaget Bagi-bagi Cuan, Buruan Buka 4 Linknya Jangan Sampai Kehabisan
-
Review Skincare NAMA Milik Luna Maya, Multifungsi Punya Kandungan 100x Vitamin C
-
Selamat! Kamu Berhak Terima Transferan 3 DANA Kaget Senilai Ratusan Ribu
-
Gerak Cepat! Klaim 3 Link Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu
-
8 Pinjol Resmi OJK dengan Bunga Rendah dan Cepat Cair, Cocok Buat Kebutuhan Mendesak!