Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 06 Mei 2025 | 17:41 WIB
Ilustrasi loading cangkang sawit. [Ist]

Keberadaan sungai juga bisa menjadi sumber air bersih dan jalur transportasi tradisional bagi sebagian masyarakat.

Sosial dan Budaya

Sebagai bagian dari Kabupaten Berau, masyarakat Kampung Gunung Sari kemungkinan besar memiliki akar budaya yang kuat, dipengaruhi oleh suku-suku asli Kalimantan seperti suku Dayak.

Tradisi lisan, seni kerajinan, upacara adat, dan kearifan lokal dalam mengelola lingkungan hidup kemungkinan masih terjaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Tragedi di Desa Miau Baru: Pemilik Kebun Sawit Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh

Kehidupan sosial di kampung ini kemungkinan masih menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong.

Interaksi antar warga dalam kegiatan sehari-hari, seperti bercocok tanam, membangun rumah, atau melaksanakan kegiatan adat, menjadi ciri khas kehidupan di pedesaan.

Ekonomi

Perekonomian Kampung Gunung Sari kemungkinan besar didominasi oleh sektor primer, seperti:

  • Pertanian: Budidaya tanaman pangan seperti padi, jagung, atau ubi kayu, serta tanaman hortikultura.
  • Perkebunan: Potensi perkebunan seperti kelapa sawit, karet, atau komoditas lokal lainnya.
  • Hasil Hutan Non-Kayu: Pemanfaatan hasil hutan seperti madu, rotan, atau tanaman obat-obatan.
    Perikanan: Jika terdapat akses ke sungai atau perairan, sebagian masyarakat mungkin berprofesi sebagai nelayan sungai.
  • Seiring dengan perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan adanya diversifikasi mata pencaharian ke sektor lain seperti perdagangan skala kecil atau jasa, terutama jika aksesibilitas ke wilayah lain semakin meningkat.

Potensi dan Tantangan

Baca Juga: Harga Tandan Buah Segar Sawit di Kaltim Tembus Rp 3.251 per Kg pada Desember 2024

Kampung Gunung Sari, seperti wilayah pedesaan lainnya, memiliki potensi dan tantangan tersendiri.

Load More