Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 09 Mei 2025 | 17:18 WIB
Ilustrasi TBC. [Ist]

SuaraKaltim.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat strategi layanan penanggulangan Tuberkulosis (TBC) menyusul capaian tingkat keberhasilan pengobatan yang masih berada di angka 77,15 persen berdasarkan data 2025 ini.

Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin menyampaikan, angka tersebut mencerminkan adanya efektivitas dalam pelaksanaan program, namun sekaligus menjadi pengingat pentingnya konsistensi dalam pengobatan dan pemantauan pasien.

Hal itu ia sampaikan saat berada di Samarinda, Kamis, 8 Mei 2025.

“Keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan dalam memastikan pasien TBC mendapatkan perawatan yang sesuai dan tepat waktu,” ujarnya saat ditemui, disadur dari ANTARA, Jumat, 9 Mei 2025.

Baca Juga: Babulu Didorong Jadi Dapur Pangan IKN, Mentan Dijadwalkan Kunjungi Lokasi

Dari total 3.356 pasien yang menjalani pengobatan, sebanyak 1.896 berhasil menyelesaikan perawatan, 693 di antaranya dinyatakan sembuh.

Namun, tantangan masih ada—sebanyak 317 kasus masih dalam proses evaluasi, 286 pasien tercatat putus berobat, 12 gagal dalam pengobatan, dan 152 meninggal dunia.

Meski begitu, sejumlah daerah berhasil melampaui capaian provinsi.

Kabupaten Berau menjadi yang tertinggi dengan tingkat keberhasilan 90,8 persen, disusul Mahakam Ulu 90 persen, dan Bontang 81,32 persen.

Untuk meningkatkan hasil pengobatan, Jaya menekankan pentingnya deteksi dini serta peran aktif pasien dalam menjalani terapi hingga tuntas.

Baca Juga: Demi Masa Depan IKN, Kaltim Dapat Status Khusus Penanganan Karhutla

“Kami terus mendorong sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar penderita TBC tidak berhenti berobat sebelum dinyatakan sembuh,” katanya.

Load More