Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 12 Mei 2025 | 14:34 WIB
ilustrasi ketahanan pangan. [Ist]

SuaraKaltim.id - Modernisasi sektor pertanian digencarkan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sebagai strategi utama mewujudkan swasembada pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan keyakinannya bahwa wilayah ini mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dalam waktu dekat.

Hal itu disampaikan Amran saat melakukan peninjauan di kawasan Pertanian di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Jumat, 9 Mei 2025.

"Kalimantan Timur, khususnya Penajam Paser Utara memiliki potensi untuk swasembada pangan," ujar Amran, disadur dari ANTARA, Senim, 12 Mei 2025.

Baca Juga: Siapa Penyokong Ekonomi IKN? Intip 5 Daerah Paling Tajir di Kalimantan

Menurut Amran, selain luas lahan yang memadai, upaya untuk mencapai kemandirian pangan perlu didukung dengan penggunaan alat-alat pertanian modern serta kesiapan para petani dalam mengadopsi teknologi baru.

Ia optimistis, dalam enam bulan ke depan Penajam Paser Utara dapat mewujudkan target tersebut.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan sebesar Rp 149 miliar untuk mendorong optimalisasi lahan dan peningkatan produksi padi di daerah ini.

Bupati PPU, Mudyat Noor, mengungkapkan bahwa daerahnya memiliki sekitar 5.898 hektare lahan pertanian dengan produksi gabah mencapai 4.429 ton.

Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya maksimal untuk wilayah yang sebagian menjadi daerah Ibu Kota Nusantara (IKN) itu.

Baca Juga: IKN Butuh Talenta Lokal, PPU Gandeng UGM Siapkan SDM Masa Depan

"Salah satunya pembangunan infrastruktur pengairan seperti Bendung Gerak Telake, yang sempat masuk proyek strategis nasional (PSN), tapi dibatalkan," ungkapnya.

Ia menambahkan, penggunaan bibit unggul juga menjadi bagian penting dari strategi peningkatan hasil produksi. "Bibit unggul juga sangat dibutuhkan sebagai bagian dari strategi tingkatkan hasil pertanian,” jelas Mudyat Noor lagi.

Upaya modernisasi ini disebut sebagai langkah awal untuk menjadikan sektor pertanian sebagai penggerak utama roda ekonomi lokal di kabupaten yang dikenal dengan nama Benuo Taka itu.

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud turut menyatakan bahwa potensi pangan di provinsinya cukup besar, dengan lahan yang bisa dimanfaatkan mencapai 46.660 hektare. Ia menyebut target lumbung pangan 100 ribu hektare masih sangat realistis.

"Perluasan tanam dan peningkatan indeks pertanaman padi untuk swasembada pangan sebagai pilar ketahanan pangan nasional," tutur Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud.

Dunia Usaha Bergerak, IKN Semakin Nyata di Mata Investor

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menilai Qubika Boutique Hotel Nusantara sebagai salah satu contoh konkret dari Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengedepankan keterbukaan dan keramahan terhadap pelaku usaha.

Pencapaian ini merefleksikan komitmen nyata dunia usaha dalam berkontribusi terhadap percepatan pembangunan IKN.

Hal itu disampaikan Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, saat diwawancarai mengenai perkembangan investasi di IKN, tepatnya di Sepaku, Penajam Paser Utara, pada Jumat, 9 Mei 2025.

"Kami harap Qubika jadi pemantik investor lainnya," ujar Agung, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.

Lebih lanjut, Agung menyatakan, Qubika contoh nyata bagaimana IKN terbuka dan ramah terhadap pelaku usaha.

Di mana hal itu menunjukkan bahwa IKN tidak hanya sebuah rencana masa depan, tetapi sudah mulai terwujud lewat berbagai investasi swasta yang bergerak dinamis dan kreatif.

Investasi swasta, seperti yang dilakukan oleh PT Indonesia Kubika Nasional, disambut baik oleh OIKN.

Mereka dianggap berani menjadi pionir yang mengubah IKN menjadi kenyataan, bukan sekadar visi masa depan.

Agung menambahkan bahwa kehadiran Qubika memberikan sinyal positif bagi investor lain, bahwa IKN adalah lokasi yang tepat untuk bisnis berkembang.

Qubika Boutique Hotel Nusantara merupakan investasi swasta pertama yang beroperasi di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN.

"Kami yakin pelaku usaha di IKN masih memiliki banyak peluang yang terbuka lebar," ujar Ferry, yang juga menekankan bahwa keberadaan Qubika menandakan fase baru bagi IKN, dari sekadar pembangunan menuju perputaran ekonomi riil yang telah mulai berjalan.

"Kami jadi bukti bahwa bagi investor yang bergerak lebih awal, IKN bukan hanya tempat membangun, tetapi juga tempat untuk tumbuh," tambah Ferry Angkawidjaya.

Load More