SuaraKaltim.id - Sebagai bagian dari komitmen menuntaskan perkara pidana dan menjaga ketertiban hukum, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutai Timur (Kutim) melakukan pemusnahan ratusan barang bukti hasil kejahatan dari 244 perkara yang telah inkracht sepanjang periode Juli 2024 hingga Mei 2025.
Hal itu disampaikan Kepala Kejari Kuti, Reapon Saragih, di Sangatta, Rabu, 2 Juli 2025.
“Ada ratusan barang bukti yang dimusnahkan hari ini terdiri dari berbagai jenis, seperti narkotika, obat-obatan terlarang, senjata tajam, hingga barang bukti lainnya,” ucap Reopan, disadur dari ANTARA.
Dari total perkara yang ditangani, kasus narkotika mendominasi. Reopan menyebut terdapat 177 perkara narkotika dengan barang bukti yang turut dimusnahkan berupa 100 butir obat-obatan terlarang dan 4,407 gram sabu-sabu.
Baca Juga: Rizali Hadi Jarang Terlihat, DPRD Kutim Pertanyakan Peran Sekda
Barang bukti lainnya yang turut dimusnahkan antara lain ratusan unit telepon seluler hasil sitaan perkara pidana serta 6 senjata tajam yang berkaitan dengan kasus kekerasan.
Untuk memastikan proses berjalan aman dan efisien, pemusnahan dilakukan di halaman Kantor Kejari Kutim dengan metode yang bervariasi sesuai jenis barang.
“Barang bukti narkotika yang bukan tanaman, dilarutkan bersama air menggunakan blender, kemudian dibuang ke selokan,” jelas Reopan.
Sementara itu, barang lain seperti senjata tajam dan ponsel dihancurkan secara fisik—dipukul menggunakan martil, dibakar di fasilitas pembakaran khusus, atau dipotong dengan alat pemotong logam.
Ia menegaskan bahwa kegiatan pemusnahan merupakan bagian dari tugas jaksa sebagai pelaksana keputusan hukum yang telah berkekuatan tetap.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Baru Terdeteksi: Kutim Perkuat Protokol Kesehatan dan Kewaspadaan Medis
“Pemusnahan ini rutin kami lakukan, hanya untuk tindak pidana umum yang mempunyai kekuatan hukum tetap atau inkracht,” katanya.
6 Perusahaan Dapat Rapor Merah Lingkungan di Kutim, Bupati: Wajib Diperbaiki!
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) memperingatkan keras sejumlah perusahaan yang dinilai lalai dalam pengelolaan lingkungan.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyatakan ada enam perusahaan yang masuk dalam kategori kinerja lingkungan terburuk dan mendesak mereka untuk segera melakukan perbaikan.
Hal itu disampaikan Ardiansyah saat berada di Sangatta, Senin, 30 Juni 2025.
"Enam perusahaan yang mendapatkan penilaian terburuk itu berdasarkan data penilaian pengelolaan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Mereka wajib memperbaiki, karena mereka sudah punya dokumen AMDAL, sudah punya rencana lain-lain, itu harus dilakukan," tegas Ardiansyah, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
7 Syarat Debt Collector Pinjol Boleh Tagih Utang ke Kantor Konsumen, Melanggar Bisa Dipenjara!
-
6 Kebiasaan Jelang Tidur yang Ampuh Jaga Kesehatan Otak, Wajib Coba Agar Hidup Berkualitas!
-
Seleksi Direksi BUMD Kaltim 2025 Resmi Dibuka, Ini Syarat Lengkapnya
-
Pemetaan Ormas Dipercepat, DPRD Kaltim: Demi Keamanan dan Investasi di IKN
-
Buruan! Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini Sudah Tersebar, Cek Link-nya