SuaraKaltim.id - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menghadapi ujian serius dalam menjaga ketahanan pangan.
Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat mulai kesulitan menemukan beras di pasar tradisional maupun jaringan ritel modern.
Kelangkaan ini dirasakan di sejumlah kota besar seperti Samarinda, Balikpapan, hingga Kutai Kartanegara (Kukar).
Sejumlah pedagang mengaku tidak lagi menerima pasokan rutin dari distributor.
“Saya sudah keliling beberapa pasar, dan keluhannya sama, mereka tidak lagi dapat kiriman dari distributor,” ungkap Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dalam konferensi pers di Kantor Gubernur, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa 19 Agustus 2025.
Situasi serupa juga terlihat di rak-rak minimarket besar seperti Indomaret dan Alfamart.
“Biasanya sehari bisa 3 hingga 5 kali distribusi, sekarang sangat berkurang,” tambah Rudy.
Distribusi Tertahan: Produksi dan HET Jadi Kendala
Erwin, distributor beras merek Sedap Wangi, mengungkapkan pasokan yang biasanya mencapai 400 ton per minggu kini merosot menjadi 100 ton.
Baca Juga: Gratispol Kaltim Belum Rampung, Unmul Minta Mahasiswa Sabar
Ia menilai waktu pengiriman dari Jawa yang mencapai 5–7 hari serta ketidakpastian terkait perubahan Harga Eceran Tertinggi (HET) membuat mereka berhati-hati.
“Kalau kami kirim dalam jumlah besar, lalu tiba-tiba HET turun, bisa rugi besar. Ini membuat kami harus lebih hati-hati,” ujarnya.
Distributor lain, Felix dari beras merek Kura-Kura, menyebut stok gudangnya masih sekitar 250–300 ton.
Namun, hasil inspeksi Satgas Pangan menemukan kualitas beras tidak sesuai standar premium.
“Sekarang kami sedang koordinasi dengan pabrik untuk pastikan kualitas sesuai ketentuan,” jelas Felix.
Sementara itu, Yandy (Tiga Mangga) dan Edho (Bondy) mengaku terkendala produksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat