SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah bersiap menghadapi gejolak keuangan serius pada 2026.
Pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) oleh pemerintah pusat diperkirakan memangkas hingga separuh pendapatan daerah, sehingga berpotensi menggerus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara signifikan.
Sekretaris Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, mengungkapkan situasi ini saat rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran DPRD Kaltim.
“Informasinya 50% terpangkas hasil kebijakan efisiensi pusat. Belum ada pengumuman RAPBN yang baru, tetapi proyeksi yang kita bahas dalam rapat bersama DPRD membahas perubahan adanya DBH berkurang,” ujarnya dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu, 10 September 2025.
Untuk menambal potensi defisit, Pemprov Kaltim menyiapkan berbagai strategi.
Salah satunya dengan mengoptimalkan aset daerah yang belum produktif, terutama di sekitar Sungai Mahakam.
“Seperti aset lahan milik Pemprov Kaltim di dekat Sungai Mahakam bisa menjadi tempat tambat, yang itu bernilai ekonomi,” jelas Sri.
Selain itu, pungutan pajak alat berat juga akan diperketat dengan dukungan aparat penegak hukum.
Sri menyebut, Pemprov memberi insentif berupa skema pembayaran bertahap untuk mendorong kepatuhan wajib pajak.
Baca Juga: Basri Rase Diperiksa Kejati Kaltim Terkait Dugaan Korupsi Hibah DBON
“Jadi kita pastikan kepatuhan para pengusaha membayar pajak alat berat ini, dengan insentif. Pembayaran pertama cukup bayar setengah dari total kewajiban yang mesti dibayar atau diskon 50%,” terangnya.
Tak hanya itu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga didorong agar lebih agresif memberikan kontribusi.
“BUMD/Perusda jadi salah satu sumber, kita harap direksi baru agar ada gerakan ekonomi untuk menghidupkan Perusda ini,” tambahnya.
Meski begitu, Sri mengingatkan bahwa semua masih berupa proyeksi.
“Perlu disesuaikan lagi dengan potensi pemangkasan 50% ini. Walau sudah menopang karena persentasenya, PAD sedikit di atas TKD,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud mengungkapkan besaran potensi pemangkasan DBH bisa mencapai Rp 5 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
-
3 Mobil Bekas Nissan 60 Jutaan: Kabin Lapang, Desain Elegan Tak Lekang Waktu
-
Hujan Ringan Guyur Samarinda, Waspada Hujan Petir di Pontianak dan Banjarmasin
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga