SuaraKaltim.id - Akibat diguyur hujan sejak pagi hingga sore, sejumlah kawasan di Kota Samarinda terendam banjir.
Ketinggian air mencapai 80 cm hingga 1 meter. Mengakibatkan kelumpuhan lalu lintas dan kemacetan panjang di beberapa tempat.
Pantauan di lapangan, setidaknya ada 8 kelurahan di Samarinda yang kebanjiran.
Meliputi Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kelurahan Lempake, Sempaja Timur, Kelurahan Jawa, Sungai Pinang Luar, Sempaja Utara, Sempaja Selatan, dan Sempaja Barat.
Baca Juga:Satpol Penjaga Posko Tertular Covid-19, Rumjab Wali Kota Samarinda Ditutup
Sejak pagi, petugas BPBD dan relawan dari berbagai elemen saat ini sudah mulai bergerak membantu warga yang terdampak banjir.
Relawan Balakar Samarinda, Ahmad Saubari menyebut selain intensitas hujan yang cukup tinggi, penyebab banjir juga karena saluran drainase yang mengalami kebuntuan dan pasang air sungai Mahakam.
“Curah hujan yang tinggi membuat air kemudian menggenang dan tidak bisa mengalir dengan lancar,” katanya.
Di Jalan Poros Samarinda - Bontang, sempat terjadi kelumpuhan lalu lintas sepanjang 1 km. Warga yang ingin me;intas di Jalan A Yani, memilih memutar balik karena debit air yang tinggi.
“Kalau arah ke bandara, jangan ditanya. Sudah pasti langganan banjir. Macet total, kalau mobil pasti tidak bisa melintas. Kalau motor masih bisa putar balik,” ujarnya.
Baca Juga:Pandemi Covid-19 Sebabkan Usaha Amplang di Samarinda Goyang
Warga yang menjadi korban banjir, ramai-ramai mengunggah situasi banjir di akun media sosial. Mereka berharap, Pemerintah Kota Samarinda, bisa memahami kondisi mereka.
“Saya puluhan tahun begini, hujan sedikit banjir. Perbaikan gorong-gorong sudah dilakukan, tapi tidak berpengaruh signifikan,” kata Suryansyah warga Jalan A Yani.
Pada pilkada tahun ini, Suryansyah menaruh harapan besar pada pasangan yang terpilih agar menjadikan penanggulangan banjir sebagai tugas utama.
“Siapa pun yang jadi, tolong kami. Banjir ini sudah harus diatasi,” pungkasnya.