Kisah Talitha, Perawat Kucing dan Anjing Liar di Samarinda

Pernah dilarang suami dan keluarga, tapi Talitha berupaya keras mendapat izin agar diperbolehkan merawat puluhan binatang di rumahnya.

Yovanda Noni
Senin, 05 Oktober 2020 | 10:29 WIB
Kisah Talitha, Perawat Kucing dan Anjing Liar di Samarinda
Kisah Talitha, perawat binatang liar di Samarinda

Tidak hanya kucing, Talitha ternyata juga mengadopsi anjing-anjing liar yang kesakitan.

Namun, anjing-anjing itu dia titipkan di penampungan anjing. Dia tidak bisa membawa anjing ke rumahnya, karena mengingat ajaran agamanya.

“Sebenarnya saya tidak membeda-bedakan antara anjing dan kucing, tapi kalau anjing saya titipkan di penampungan. Dirumah saya sekarang ada 15 ekor kucing. Semuanya saya dapatkan dari jalanan. Kalau anjing ada 3 yang saya titipkan di penampungan," jelasnya.

Jika anjing dan kucing yang dia rawat sudah sembuh, Talitha akan menawarkan adopsi pada pecinta kucing maupun anjing.

Baca Juga:Hadiri Acara Syukuran, Anggota DPRD Samarinda Diperiksa Gakkumdu

“Pokoknya saya rawat baik-baik, kalau sembuh saya tawarkan pada orang-orang yang siap merawat. Anjing dan ucing itu tidak boleh liar lagi di jalanan,” ujarnya.

Untuk biaya perawatan, lanjut dia, membutuhkan banyak pengeluaran. Biasanya untuk sekali operasi bisa memakan biaya Rp 1-2 juta.

Jika kehabisan dana, Talitha akan membuka donasi melalui media sosial.

“Untuk dananya saya dapat dari donasi orang-orang di media sosial. Tapi kalau untuk merawat melihara, saya biaya sendiri. Sebulan bisa habis Rp 2,5 juta. Itu hanya untuk makanan dan pasir. Belum lainnya," jelas dia.

Agar tidak beranak pinak terlalu banyak, kucing jantan akan dikebiri dan betina akan disterilisasi.

Baca Juga:Ratusan Spanduk Sosialisasi Pilkada di Samarinda Belum Dilepas

"Kalau sudah dikebiri kucing-kucingnya menjadi gemuk. Karena bersih kadang ada yang mau mengadopsi," sebutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini