Ribuan Masyarakat Balikpapan Kembali Unjuk Rasa, Gedung DPRD Akan Disita

Target mereka hari ini, menyita gedung DPRD Balikpapan sampai semua anggota DPRD ikut menolak Omnibus Law hingga ke pusat.

Yovanda Noni
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 15:18 WIB
Ribuan Masyarakat Balikpapan Kembali Unjuk Rasa, Gedung DPRD Akan Disita
Ribuan masyarakat Balikpapan kembali menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Balikpapan (istimewa)

SuaraKaltim.id - Ribuan masyarakat kembali unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Balikpapan.

Terdiri dari mahasiswa pelajar dan buruh di Balikpapan, Mereka bergerak mengepung gedung DPRD Balikpapan usai ibadah sholat Jumat (9/10/2020).

Humas Aksi, Afriandi Alisyan mengatakan, pihaknya tidak akan berhenti sebelum Omnibus Law dicabut. Tag line #mositidakpercaya akan menjadi semangat mereka menduduki gedung DPRD.

“Jadi ini kami kembali bergerak ke sini. Kami tegas menyatakan mosi tidak percaya dan kami ingin menduduki kantor dewan. Kami akan suarakan aspirasi rakyat kecil, sampai tuntas,” katanya di balikpapan.

Baca Juga:Demo Tolak UU Cipta Kerja di Kaltim Bentrok, Mahasiswa Dipukul Mundur

Seperti kemarin, massa sudah berkumpul sejak pukul 13.30 Wita di simpang 4 Balikpapan Plaza. Ribuan itu lantas melakukan aksi jalan kaki menuju gedung DPRD Kota Balikpapan.

Massa terdiri dari buruh, mahasiswa dan pelajar SMK di Balikpapan (foto : Fatahillah Awwaluddin)
Massa terdiri dari buruh, mahasiswa dan pelajar SMK di Balikpapan (foto : Fatahillah Awwaluddin)

Hingga pukul 15.30 wita, mobilisasi massa terus bertambah.

Target mereka hari ini, menyita gedung DPRD Balikpapan sampai semua anggota DPRD ikut menolak Omnibus Law hingga ke pusat.

“Gedung ini harus kami sita, Omnibus Law adalah sumber penghancuran negara. Semua anggota DPR harus tau diri,” sebutnya.

Jumlah demonstran dua kali lebih banyak dari kemarin (8/10/2020). Mereka membawa atribut lengkap seperti spanduk, poster, maupun bendera.

Baca Juga:Tuntut Cabut UU Cipta Kerja, Ratusan Orang Demo di Gedung DPRD Balikpapan

Mereka menggunakan warna baju hitam yang melambangkan perlawanan atas duka matinya demokrasi di Indonesia. 

Hingga pukul 16.00 Wita, para pendemo masih berorasi di depan gedung. Kepolisian setempat sudah memasang pagar kawat dan membentuk barisan barikade penjagaan.

Kontributor : Fatahillah Awaluddin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak