SuaraKaltim.id - Pendakwah Sugi Nur Rajarja alias Gus Nur kedapatan berulang kali mendoakan agar virus corona menyerang istana dalam ceramah lamanya, sebelum ia ditangkap.
Hal ini terungkap setelah sebuah video kompilasi ceramah Gus Nur beredar di platform media sosial. Sontak, ia pun jadi buah bibir publik.
Akun @cetul22 di Instagram, membagikan postingan video berdurasi 1 menit 30 detik yang memperlihatkan Gus Nur berceramah di sejumlah daerah.
Rekaman itu terdiri dari tiga agenda dakwah Gus Nur di masing-masing tempat yang berbeda. Namun, semuanya nampak digelar di kota Medan, dilihat dari informasi waktu yang tersemat di video.
Baca Juga:Mamah Dedeh Positif Corona Sempat Pimpin Tahlilan, Jamaah Dites Swab
Informasi tanggal dan waktu yang ada di tiap video menunjukkan acara dakwah itu dilakukan sepanjang 4-7 Mei 2020.
Dalam setiap video, Gus Nur melontarkan pernyataan yang menyebut virus corona sebagai energi jahat dan pantas menyerang pihak istana.
"Corona makhluk Allah, ya Allah jadikanlah makluk Allah ini hanya membunuh dan menyerang mereka-mereka yang makan uang rakyat," ujar Gus Nur pada dakwah 4 Mei 2020.
Sementara pada dakwah 5 Mei 20202, Gus Nur menyebut, "Corona itu makhluk Allah, anggap saja corona itu adalah energi jahat, maka biarkan dia mencari yang satu resonansi dengan dia, biarkan dia mencari orang-orang yang punya energi jahat juga, terutama istana."
"Jadi nggak sampai ke Medan, coronanya cuman sampai istana saja lah, mudah-mudahan. Karena sumber energi jahatnya di sana. Jadi anda tidak usah takut," imbuhnya.
Baca Juga:Positif Corona, Tiga Pegawai KPU Lampung Isolasi Mandiri
Kemudian pada video selanjutnya yang tersemat tanggal 7 Mei 2020, Gus Nur juga melontarkan pernyataan serupa soal virus corona dan istana.
"Saya doakan anda semua mudah-mudahan sepulang dari acara ini, yang sakit sembuh. Sakit jasmani dan rohani sembuh. Tidak ada ditakdirkan anda semua mati kena corona," kata Gus Nur di hadapan jemaah.
"Kalau mau lebih spesifiik, cukup istana saja yang kena corona, jangan sampai ke sini. Corona itu energi jahat, energi negatif," sambungnya.
"Maka biarkan dia mencari yang satu resonansi yang sama-sama jahat dengan corona itu. Nah sumber energi jahat bukan di sini, tapi di Jakarta. Buzzer tempatnya di Jakarta, cebong tempatnya di Jakarta," tuturnya.
Gus Nur sendiri yang saat ini tengah ditahan di Bareskrim Mabes Polri, dilaporkan terinfeksi virus corona.
Ia dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (15/11/2020) malam, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hingga kini, terhitung total ada 7 tahanan Bareskrim Mabes Polri yang positif terinfeksi covid-19, termasuk Gus Nur.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono. Selain Gus Nur, Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI Jumhur Hidayat positif corona. Jumhur pun dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara 5 tahanan lain yang positif corona di antaranya Juliana, Novita Zahara, dan Wahyu Rasasi yang satu kasus dengan Jumhur. Dua lainnya tahanan kasus penipuan Kewa Siba dan Drelia Wangsih
Gus Nur sebelumnya ditangkap oleh penyidik Bareskrim Polri di kediamannya yang berlokasi di Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (24/10) dini hari. Setelah ditangkap, Gus Nur langsung digelandang ke Bareskrim Polri.
Lihat videonya di sini.