Tak Digaji 3 Bulan Relawan Medis Mau Berhenti, Iba Dengan Pasien Covid-19

Relawan tenaga medis memilih bertahan, sebab jika mereka berhenti karena persoalan gaji tersebut, akan membuat pasien Covid-19 tidak tertangani dan sulit sembuh.

Sapri Maulana
Sabtu, 03 April 2021 | 16:40 WIB
Tak Digaji 3 Bulan Relawan Medis Mau Berhenti, Iba Dengan Pasien Covid-19
Ilustrasi tenaga medis (Unsplash)

SuaraKaltim.id - Sempat berpikir untuk berhenti menjalankan tugasnya karena gaji belum dibayar selama tiga bulan. Relawan tenaga medis di Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) yang tak ingin disebutkan identitasnya mengurungkan niatnya.

 “Kami mau berhenti (karena gaji tidak dibayar), tapi ketika lihat pasien jadi enggak tega, dalam hati harus merawat dan bantu pasien sampai sembuh. Semangat di depan pasien tapi di balik itu kami semua sedih. Hak kami belum diberikan,” ucap dia, Jumat (2/4/2021) dilansir dari Kaltimtoday.co, jaringan Suara.com.

Dia memaparkan, relawan medis Covid-19 terdiri dari perawat, radiografer, analis kesehatan, hingga dokter yang bertugas di rumah sakit dan tempat isolasi di Tenggarong, Kukar.

Narasumber tersebut menjelaskan, mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:Terciduk Kamera, Begini Potret Kerja Keras Tenaga Medis Saat di Ambulans

Relawan medis, kata dia, memilih bertahan, sebab jika mereka berhenti karena persoalan gaji tersebut, akan membuat pasien Covid-19 tidak tertangani dan sulit sembuh.

Selama ini, sebut dia, relawan medis Covid-19 yang bertugas di Kukar sudah minta penjelasan terkait gaji yang belum dibayarkan tersebut. Namun, dari pejabat terkait memberikan alasan karena penyusunan rencana kebutuhan belanja (RKB) yang belum final.

“Sampai kapan? Kami minta ada kejelasan, dan kalau bisa secepatnya gaji kami dibayarkan,” tuturnya.

Dirincikannya, tiap relawan berdasarkan kontrak dengan pemerintah dibayar per hari sebesar Rp 200 ribu. Rata-rata relawan bekerja 25 hari setiap bulan.

Jawaban Pemkab Kukar

Baca Juga:Kasus COVID-19 Melonjak, Slowakia Minta Bantuan Tenaga Medis dari Uni Eropa

Kepala Dinas Kesehatan Kukar Martina Yulianti memaparkan, memang ada kendala untuk penggajian awal tahun.

“Terkendala tak bisa gajian sejak januari, karena semua penggajian pada umumnya tidak bisa dilaksanakan karena masalah administrasi. Apalagi tahun ini dengan sistem baru, secara tidak langsung menghambat percepatan. Kami dari instansi teknis sudah menghitung (gaji relawan dan tenaga medis),” ungkap Yuli, Sabtu (3/4/2021).

Peran relawan medis untuk penanganan Covid-19 sangat vital, kata Martina Yulianti. Bahkan, sekitar 90 persen kebutuhan penanganan dilakukan oleh relawan medis.

“Relawan sangat vital dan dibutuhkan,” kata Yuli.

Kapan realisasi pembayaran gaji relawan medis di Kukar juga ditanggapi Sekda Kukar Sunggono. Ia menjelaskan, kendala memang ada pada perubahan sistem dan regulasi dari pemerintah pusat.

“Untuk relawan dan tenaga medis secepatnya kita realisasikan, kendala sedikit administrasi berkaitan dengan perubahan sistem dan regulasi dari pemerintah pusat," ungkap Sunggono kepada awak media, melalui konferensi pers via Zoom.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini