SuaraKaltim.id - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diluar Jawa-Bali resmi diperpanjang. Pemberlakuannya pun mulai 10 hingga 23 Agustus 2021.
Sebagai daerah yang sebelumnya menjadi sorotan, Kalimantan Timur (Kaltim) juga akan mengikuti aturan tersebut. Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan Kaltim siap melaksanakan perpanjangan status hingga dua minggu ke depan sesuai dengan apa yang diumumkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, pada Senin (9/8/2021) malam.
Berdasarkan keterangan resminya, yang dikutip di akun Instagram @pemprov_kaltim, dari delapan kabupaten/kota yang berstatus PPKM level 4, terjadi penurunan jumlah menjadi lima daerah. Yakni Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara (Kukar) Kutai Timur (Kutim), serta Paser. Untuk Paser statusnya naik dari level 3 ke level 4.
Sementara untuk Penajam Paser Utara (PPU), Berau, Bontang dan Kutai Barat (Kubar) turun status atau level, sesuai yang diumumkan Airlangga Hartarto selaku Koordinator PPKM di luar Jawa-Bali.
Baca Juga:Marak Jasa Cetak Sertifikat Vaksin Covid-19, Ini Imbauan Pemerintah
"Kita terus saja melaksanakan PPKM level 4 itu. Kita tidak membayangkan ini dilonggarkan. Sehingga kita bisa terus melakukan pengawasan di lapangan. Satu-satunya cara adalah kita mencegah di hulunya, dengan terus melakukan 3T (test, tracing, treatment) dan 5M (memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas)," tegas Isran Noor.
Isran juga meminta kepada pemerintah pusat, khususnya Satgas Penanganan Covid-19 Nasional untuk menyuplai kebutuhan vaksin di Kaltim sesegera mungkin. Mengingat masih rendahnya cakupan vaksinasi di wilayah Benua Etam.
"Hanya saja, terkait vaksinasi sebenarnya Kaltim berbeda dengan DKI Jakarta. Jika disana realisasi vaksinasi sudah cukup tinggi, nah untuk Kaltim yang prevalensi Covid-19 nya nomor dua setelah DKI Jakarta, cakupan vaksinasi baru 18 persen untuk vaksin dosis pertama dan 10 persen vaksis dosis kedua. Stok vaksin habis. Kaltim kekurangan. Sebenarnya kita siap melakukan vaksinasi masyarakat, tetapi stok vaksinnya tidak ada. Vaksinasi 1 juta sehari saya jamin bisa, karena kita sudah memiliki tenaga kesehatan yang berkompeten," pungkas Isran.