Vaksinasi Untuk Pelajar Hanya Bisa Sinovac, Diskes Samarinda: Bukan Kami yang Merencanakan

Jika PTM resmi digelar, maka yang perlu dipastikan adalah seluruh tenaga pengajar sudah disuntik vaksin.

Denada S Putri
Selasa, 31 Agustus 2021 | 19:14 WIB
Vaksinasi Untuk Pelajar Hanya Bisa Sinovac, Diskes Samarinda: Bukan Kami yang Merencanakan
Kepala Dinkes Samarinda, dr Ismed Kusasih. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Pemkot Samarinda terus berupaya untuk menggencarkan vaksinasi pelajar. Khususnya bagi pelajar SMP yang masih berusia di bawah 18 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda, dr Ismed Kusasih mengungkapkan, untuk memenuhi vaksinasi pelajar SMP di bawah usia 18 tahun, harus menggunakan Sinovac. Sehingga, pihaknya masih menunggu Sinovac kembali datang.

“Bukan kami yang merencanakan, kami hanya dapat arahan dari pusat. Nanti kalau pusat memberikan Sinovac untuk pelajar, ya akan kami kasih. Prinsipnya begitu saja. Pemkab atau Pemkot tidak bisa menentukan,” katanya dilansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suar.com, Selasa (31/8/2021).

Kabar soal pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan kembali digelar di September mendatang juga cukup ramai diperbincangkan. Ia memastikan, jika PTM resmi digelar, maka yang perlu dipastikan adalah seluruh tenaga pengajar sudah disuntik vaksin.

Baca Juga:Kocak! Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Guru Bikin Mahakarya di Rambut Murid Cowok

“Kalau guru-gurunya sudah 70 persen divaksin, maka boleh. Insyaallah tinggal 30 persennya itu tidak susah,” bebernya.

Namun ditegaskan olehnya, vaksin itu bergantung pada ketersediaan. Vaksin untuk pelajar memang wajib Sinovac. Hanya saja, jika yang datang dari pusat adalah Moderna atau AstraZeneca, maka tidak bisa diberikan ke para siswa.

“Saat ini yang tersedia masih AstraZeneca. Itu juga kemungkinan sudah habis dalam minggu ini. Pokoknya jangan khawatir. Kalau kami diberikan vaksin apapun, pasti akan habis cepat,” tambahnya.

Ia melanjutkan, dari pusat juga ada penyampaian bahwa yang boleh menggelar PTM hanya untuk wilayah yang berstatus PPKM level 1, 2, dan 3. Atas hal itu, ia berharap Samarinda bisa keluar dari PPKM level 4 setelah 6 September nanti.

“Sekali lagi, yang menentukan vaksin itu bukan di kami. Tapi pusat. Kami hanya menyalurkan dan melaksanakan. Meski kami mintanya berapa, kan dari pusat nanti yang memutuskan akan kasih berapa,” lanjutnya.

Baca Juga:Dua Pemuda Pelanggar Prokes di Jembatan Mahkota II Samarinda Ketangkapan Bawa Sabu

Dalam waktu dekat, vaksin akan kembali datang ke Samarinda. Terlebih lagi melihat antusiasme masyarakat yang berusaha untuk mendapatkan vaksin.

“Mudah-mudahan nanti banyak dapat,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini