SuaraKaltim.id - Anggaran untuk pembangunan program Ibu Kota Negara (IKN) dianggap terbuang sia-sia. Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Ia mengatakan, pemerintah harus fokus dalam menyelesaikan janji-janji kampanye. Ketimbang, harus membuang anggaran di IKN baru yang ada di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU). Baginya, memenuhi janji-janji kampanye jauh lebih baik penting.
Pernyataan itu dilontarkan Petinggi PKS ini untuk merespons pernyataan Aidul Fitriciada. Aidul sebelumnya, menyatakan hal senada. Menurutnya pembangunan IKN mengurangi anggaran beberapa sektor.
“Legacy terbaik itu kecerdasan bangsa dan kesejahteraan umum. IKN itu mengurangi anggaran keduanya,” ujar Aidul, melansir dari Wartaekonomi.co.id--Jaringan Suara.com, Senin (10/1/2022).
Baca Juga:Diskominfo Kaltim, Dulang Prestasi di 2021: Saya Cukup Bangga
HNW sapaan akrab Hidayat Nur Wahid, memberi sindiran itu melalui akun Twitternya.
“Benar Prof Dr Aidul Fitriciada, SH MH, Ketua KY(2016-2018). Apalagi IKN tidak masuk janji kampanye pilpres,” ujarnya dikutip dari sumber yang sama di hari yang sama.
“Mestinya APBN dll diprioritaskan untuk laksanakan janji kampanye, yg makin diperlukan akibat covid-19 yg berkepanjangan. Bila demikian,akan tinggalkan legacy terbaik,” sambungnya.
Untuk diketahu, pembangunan IKN baru bakal dibiayai dengan APBN. Anggaran pembangunan IKN baru dalam APBN 2022 mencapai Rp 12 triliun.
Desain Istana Negara di Kaltim Sudah Ada, Pembangunan Tunggu Instruksi 'Pakde'
Baca Juga:Nomor 2 Se-Indonesia, Ekspor Nonmigas Kaltim Januari-Oktober 2021 Capai Rp 256 Triliun
Kunjungan dari beberapa menteri ke wilayah Sepaku juga sering dilakukan. Terbaru Menteri Keungan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bertandang ke wilayah tersebut.
Dalam kunjungannya, Basuki Hadimuljono mengatakan desain Istana Negara sudah rampung. Namun, untuk pembangunannya masih menunggu Instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Untuk desain Istana Negara, memang sudah ada. Namun, untuk pelaksanaannya, kami masih menunggu instruksi dari Bapak Presiden Jokowi," ucapnya.
Ia juga meninjau kawasan titik nol calon IKN baru. Tujuannya untuk memastikan perencanaan ke depannya. Termasuk pembangunan Istana Negara.
Selain pembangunan di wilayah IKN, Basoeki mengatakan, pembangunan di sekitarnya juga akan menjadi perhatian. Ia menuturkan, fokus pembangunan pemerintah bukan hanya di wilayah IKN. Melainkan pula, di daerah sekitarnya. Sehingga, daerah penyangga juga bisa mendapat manfaat dari kehadiran IKN baru.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga memberikan tanggapan. Ia menuturkan, pihaknya ingin melihat langsung kondisi lapangan, guna menentukan tahapan dan rencana pembangunan IKN yang akan disesuaikan dengan UU IKN yang sekarang masih dalam pembahasan.
"Tentu saja kami akan menentukan tahapan pembangunan IKN yang sesuai dengan undang-undang yang tentunya juga berdasarkan pada kemampuan keuangan negara," tandasnya.