Resmi, 10 Hari Zona Hijau di Kota Taman, Jubir Satgas Covid-19 Tetap Beri Imbauan

"Untuk giliran masyarakat mungkin minggu depan sudah kita mulai."

Denada S Putri
Kamis, 13 Januari 2022 | 19:19 WIB
Resmi, 10 Hari Zona Hijau di Kota Taman, Jubir Satgas Covid-19 Tetap Beri Imbauan
Ilustrasi vaksinasi booster di Bontang. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Kota Bontang resmi sudah 10 hari terakhir berada di zona hijau atau PPKM level satu. Dari data promotor kesehatan Bontang, terhitung tanggal 3-12 Januari 2022, seluruh wilayah di Kota Taman berada di zona hijau atau nihil kasus positif.

Meski begitu, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19, Adi Permana tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan (Prokes).

Agar bisa menjaga kondisi itu, salah satu langkah dilakukan. Seperti saat ini, Pemkot Bontang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi dosis tiga atau booster kepada para instansi.

Vaksinasi booster dilakukan sebagai perlindungan ekstra kepada masyarakat yang mana varian virus Covid-19 terus bermutasi. Seperti menekan laju persebaran varian omicron yang telah masuk di wilayah pusat. Selain menerapkan prokes, semua masyarakat juga tetap ditambah kekebalan tubuhnya dosis dengan vaksin booster.

Baca Juga:Penularan Minim dan Vaksinasi Tinggi, Mayoritas Kalurahan di Sleman Zona Hijau

"Untuk giliran masyarakat mungkin minggu depan sudah kita mulai," bebernya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (13/1/2022).

Lebih lanjut, ia memastikan semua masyarakat menerima vaksin booster dengan interval enam bulan. Sehingga yang ingin vaksin booster tak perlu lagi berebut.

"Pasti akan dapat semua, tinggal nunggu giliran saja," ujarnya.

Selain gencarkan vaksin, antisipasi varian omicron masuk di Kota Bontang. Adi mengimbau kepada masyarakat mengurangi mobilitas ke luar daerah seperti di pusat yang mana wilayah itu banyak ditemui varian omicron.

Sebab, di wilayah pusat ruang isolasi mulai meningkat sejak varian omicron dijumpai.

Baca Juga:Kemenkes Targetkan Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap Selesai Akhir Maret

"Omicron ini dikhawatirkan tingkat penularannya lebih cepat, mudah-mudahan tingkat keparahannya lebih rendah," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini