SuaraKaltim.id - Prediksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SilPA) tahun anggaran 2021 meleset dari target. Sebelumnya, pemerintah dan DPRD Bontang menetapkan asumsi SilPA 2021 sebanyak Rp 160 miliar. Tetapi, realisasinya melorot menjadi Rp 100 miliar.
Anggaran yang bersumber dari SilPA ini biasanya digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah di awal tahun anggaran. Namun, imbas dari prediksi yang meleset, pemerintah terpaksa harus menunda sejumlah kegiatan yang sudah ditetapkan jalan tahun ini.
Pemerintah beralasan anggaran SilPA menyusut karena digunakan untuk membiayai kegiatan di penghujung tahun kemarin.
"Yah adalah sekitar Rp 60 miliaran kegiatan yang sebelumnya diprediksi tak jalan, tapi bisa terlaksana di APBD-Perubahan 2021 lalu," ujar Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D), Amiruddin, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (19/1/2022).
Baca Juga:Satu Siswa Positif Covid-19, Belajar Tatap Muka di SMP Negeri 1 Bontang Disetop
Di samping membiayai kegiatan, dana SilPA juga dialokasikan untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Taman Husada Bontang, serta urusan pendidikan. Selisih dari total pembiayaan tersebut menyisakan uang di kas daerah sekitar Rp 33 miliar.
Dana inilah yang digunakan untuk membiayai kegiatan di awal tahun ini. Untuk sementara waktu, ia melanjutkan, pemerintah menunda sejumlah belanja dengan nominal besar hingga kas daerah cukup.
"Kita jalankan program prioritas terlebih dahulu di awal tahun ini," terangnya.
Salah satu belanja yang ditunda, tunjangan kinerja pegawai harus molor. Dirinya belum memastikan jadwal penyaluran, tapi menggaransi pembayaran dilakukan setelah uang tersedia.
Minus Rp 70 Miliar untuk Kegiatan di Awal Tahun
Baca Juga:Driver Ojol di Berbas Nyambi Jadi Pengedar di Bontang, Polisi Amankan 2.050 Butir LL
Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menuturkan, pemerintah kekurangan Rp 70 miliar untuk membiayai kegiatan di awal tahun.
Sehingga sejumlah kegiatan yang telah direncanakan harus ditunda lebih dulu. Termasuk uang tunjangan untuk pegawai baru bisa dibayarkan di bulan kedua tahun ini.
"Yah memang prediksi SilPA-nya meleset. Makanya sekarang pemerintah minus Rp 70 miliar," ungkap Andi Faiz.
Saat ini, lanjut Andi Faiz, pemerintah masih mencari sumber anggaran yang harus ditunda pelaksanaannya. Tujuannya menambal sementara defisit keuangan tahun berjalan ini.